METROPOLITAN - Dua pekan terakhir, jumlah penumpang KRL di tengah pan­demi Covid-19 terus merosot. Hal ini membuat PT Kereta Commuter Indo­nesia (KCI) merumuskan kebijakan baru untuk mengurangi jumlah perjalanan armada setiap harinya. Direktur Utama PT KCI, Wiwik Wi­dayanti, mengatakan, sejak pandemi Covid-19 dua pekan lalu, KCI mencatat jumlah pengguna commuter line telah berkurang 70 persen lebih. Dari sebelumnya 900 ribu hingga 1,1 juta pengguna perhari, menjadi 220 ribu pengguna. ­ Seiring makin berkurangnya mobilitas masyarakat dengan mengikuti imbauan untuk bekerja, belajar dan beriba­dah di rumah, tambah Wiwik, jam operasional KRL akan disesuaikan. Penyesuaian jam itu pun untuk mendukung program pemerintah. ”Tapi tetap penyesuaian waktu operasional mesti se­jalan dengan penyesuaian jam operasionalberbagai moda transportasi publik lainnya, khususnya transpor­tasi di sekitaran stasiun,” katanya. Dari data dua pekan terakhir, jumlah pengguna KRL ber­kurang drastis pada waktu-waktu tertentu, khususnya di jam sibuk, antara pukul 10:00-15:00 WIB dan setelah pukul 20:00 WIB. ”Atas peru­bahan mobilitas pengguna itu, maka jam operasional disesuaikan menjadi pukul 04:00- 20:00 WIB dengan pengurangan frekuensi ke­reta di luar jam sibuk,” tutur­nya. Rencananya, sambung dia, jadwal baru itu diberlakukan pihaknya pada Selasa (7/4). Selain itu, pihaknya juga mengimbau dan meminta kerja sama seluruh peng­guna KRL untuk mengikuti protokol guna mencegah penyebaran Covid-19 di trans­portasi publik seperti KRL. ”Masyarakat harus tetap mengikuti regulasi pemerin­tah, seperti mengecek suhu tubuh, mencuci tangan di tempat yang disediakan serta menjaga jarak dengan penumpang lainnya,” ujarnya. Sementara itu, Corporate Communication Manager PT KCI, Adli Hakim Nasution, menambahkan, kebijakan tersebut otomatis mengurangi jumlah perjalanan KRL setiap harinya. Dari semula 991 perjalanan, kini menjadi 761 perjalanan. ” Jadi ada dampak pengurangan perjalanan pada KRL,” pungkasnya. (ogi/c/yok/py)