METROPOLITAN - Imbas mewabahnya virus corona (Covid-19) di Kota Bogor, harga beberapa komoditi sembako jenis rempah-rempah meroket lantaran dipercaya bisa menambah imunitas tubuh. Namun rupanya harga gula pasir ikut melonjak. Seperti yang terjadi di Pasar Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, harga gula pasir sejak ’musim corona’ ternyata naik hampir 40 persen atau sekitar Rp5.000 per kilogramnya. Hal itu diungkapkan Kepala Unit Pasar Gunungbatu, Iwan Arif Budiman. Menurut Iwan, sebelum mewabahnya Covid-19 di Kota Bogor, harga gula pasir lokal curah di Pasar Gunungbatu berada di kisaran Rp13.000 sampai Rp15.000 per kilogram. Namun sejak merebaknya virus menular itu, harga gula pasir kini tembus Rp18.000 per kilogram. ”Nah sejak 1 April sampai sekarang stabil di kisaran harga Rp17.000 per kilogram,” katanya kepada Metropolitan, Rabu (8/4). Meski begitu, sambung dia, pasokan gula pasir tergolong aman. Stok selalu ada. Tak seperti jenis sembako bawang putih kating yang kini kosong karena kendala pada distribusi. ”Pengirimannya lagi telat, belum sampai distribusinya,” ujarnya. Tak hanya itu, sambung Iwan, jenis barang yang sempat kosong dan dicari banyak orang di Pasar Gunungbatu yakni berbagai jenis vitamin C. Produk vitamin C dari berbagai harga laris manis. ”Vitamin C paling dicari. Sempat kosong beberapa lama, banyak yang cari tapi nggak dapat. Di beberapa toko sembako atau toko jamu. Nah, hari ini (kemarin, red) sudah ada lagi barangnya,” pungkas mantan kepala unit Pasar Kebonkembang itu. (ryn/b/yok/py)