METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan bantuan melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) paling lambat diterima warga penerima selama 15 hari setelah didistribusikan. Hal itu menyusul ada sebagian masyarakat yang sudah menerima dan belum menerima bantuan senilai Rp500 ribu per Kartu Keluarga (KK) tersebut. ”Kita serahkan bantuannya melalui kantor pos. Nanti kantor pos yang akan mendistribusikannya by name by address. Kalau target penyelesaiannya, kata kantor diperkirakan 15 hari,” terang Kepala Bidang Data Informasi dan Penyuluhan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Sumartini. Sementara itu, Kabag Hukum dan HAM Kota Bogor, Alma Wiranta, mengatakan, database penerima bantuan sudah diatur dan tertera dalam Keputusan Wali Kota Bogor Nomor 027.45-312 sebagai landasan dan payung hukum pendistribusian bantuan kepada masyarakat. Data tersebut dibuat berdasarkan hasil verifikasi di setiap kecamatan. ”Jadi, aturan itu sebagai payung hukum bagi penerima bantuan yang masuk dalam keluarga terdampak Covid-19, berupa Non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (Non DTKS) 2020. Data ini dibuat berdasarkan hasil verifikasi di tiap kecamatan dan dinas terkait yang mengelola data keluarga miskin,” ujarnya. Berdasarkan regulasi tersebut, sambung Alma, jumlah penerima JPS di Kota Bogor mencapai 23 ribu keluarga. Dengan rincian 19.904 keluarga asli Kota Bogor dan 3.096 keluarga lainnya merupakan perantau. ”Ada dua kategori kelompok yang dapat bantuan. Asli warga Bogor dan perantau yang tinggal di Kota Bogor,” imbuhnya. Jika dirinci sesuai kecamatan, tambah Alma, dari enam kecamatan di Kota Bogor, Tanahsareal merupakan kecamatan penerima bantuan terbanyak dengan jumlah penerima mencapai 4.180 keluarga. Kecamatan Bogor Tengah di posisi kedua, dengan 4.019 penerima. Sementara di posisi tiga Kecamatan Bogor Barat dengan 3.906 penerima. ”Kalau Kecamatan Bogor Selatan ada 3.165 keluarga penerima bantuan. Kecamatan Bogor Timur 2.360 penerima dan Kecamatan Bogor Utara 2.274 penerima. Data ini merupakan hasil verifikasi dan validasi keluarga miskin yang terdampak Covid-19 di Kota Bogor, berdasarkan laporan dari kelurahan, kecamatan dan dinas terkait,” ujarnya. Sementara itu, warga Kecamatan Bogor Utara yang sudah menerima bantuan program JPS, Rumsi, mengaku sangat bersyukur bisa mendapat bantuan Pemkot Bogor. Sebab, selama ini penghasilan keluarganya terganggu. Rumsi mengaku bantuan tersebut akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti berbuka puasa dan sahur. ”Alhamdulillah sekali ada untuk buka puasa dan sahur, bersyukur banget,” katanya. Wanita yang sehari-hari berjualan ini mengaku sangat berterima kasih, karena kali pertama menerima bantuan dari pemerintah. ”Saya biasanya jualan keliling jadi reseller gitu. Tapi sejak corona saya libur dulu. Eh Alhamdulillah dapat bantuan dan ini sangat membantu,” tuturnya.(ogi/b/rez/py)