METROPOLITAN - Terungkapnya pedagang pasar di Kota Bogor yang terpapar virus corona, membuat Bupati Bogor, Ade Yasin (AY), cepat tanggap. Tak mau kecolongan melihat aktivitas ramai di pasar-pasar, AY pun segera melakukan tes massal di seluruh pasar tradisional Kabupaten Bogor. ”Ya, rencananya kita lakukan itu. Tidak hanya rapid test, tapi juga swab test. Rapid kan hanya menjaring, nanti dipastikan lewat swab test,” katanya kepada pewarta, Rabu (13/5). Menurutnya, pemeriksaan itu penting untuk memastikan ada tidaknya pedagang atau pengunjung pasar yang terjangkit virus mematikan tersebut. Sebab, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), aktivitas di pasar masih tetap buka dengan pengaturan jadwal operasional. ”Pasar kan memang kita batasi, nggak kita tutup. Operasional dari jam empat pagi sampai jam satu siang. Lebih dari jam satu sudah nggak boleh. Berlaku juga buat toko-toko di sekitar pasar,” imbuh wanita yang juga ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat itu. Sedikitnya ada 30 pasar di bawah kendali Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga. Jumlah tersebut belum termasuk pasar desa di 68 kecamatan. Politisi PPP itu mengakui jika tak mudah menutup operasional pasar. ”Ya, ini kan di pasar ya, kita beri kelonggaran karena sebetulnya pengunjung pasar kan itu-itu saja. Tapi tetap dalam aturan pemerintah. Kalau pasar tradisional sudah lewat jam satu siang, nggak boleh buka lagi. Kalau mal juga hanya apotek, makanan take-away dan supermarket yang boleh. Pengunjung pasar lebih karena mendesak. Kalau pengunjung mal biasanya nggak mendesak juga ke sana cuma buat makan atau nongkrong,” bebernya. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan, menuturkan, tes massal untuk mengetahui penyebaran virus corona di pasar sudah beberapa kali dilakukan. Seperti dua hari lalu, rapid test massal dilakukan PD Pasar Tohaga bersama Gugus Tugas Covid-19 di kecamatan dan puskesmas setempat. ”Dua hari lalu kami sudah rapid test massal di Unit Pasar Parungpanjang bekerja sama dengan Gugus Covid-19 di kecamatan dan puskesmas setempat. Alhamdulillah hasilnya negatif semua,” ujarnya. Selain Unit Pasar Parungpanjang, sambung Haris, pihaknya menyasar berbagai unit pasar lain untuk dites massal demi mengetahui potensi penyebaran Covid-19 di area pasar. ”Sudah ada rencana beberapa, tapi masih menunggu konfirmasi dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor dulu. Untuk kepastian pasar mana saja, masih kita rumuskan,” pungkasnya. (ryn/c/feb/py)