Senin, 22 Desember 2025

Awas! Pengemis Dadakan Serbu Kabupaten Bogor

- Jumat, 15 Mei 2020 | 03:32 WIB

Fenomena pengemis dadakan nampaknya bukan hanya terjadi di Kota Bogor. Baru-baru ini, gelagat mengharapkan belas kasihan dengan modus membawa karung lalu duduk di trotoar berhasil diungkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor. Sedikitnya ada belasan pengemis dadakan yang diamankan. SEJAK sepekan terakhir, mereka terpantau menyerbu kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, jelang Idul Fitri 1441 Hijriah. ”Sementara tadi (ke­marin, red) kita tertibkan enam orang dari Jalan Tegar Beriman. Kalau keseluruhan sudah puluhan yang diaman­kan,” terang Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor, Ruslan, kemarin. Mereka kemudian dibawa ke Mako Satpol PP untuk di­bina dan diberi peringatan agar tidak kembali ke jalanan. Dari hasil pendataan terung­kap bahwa mereka bukan pemulung. ”Mereka itu nga­rep belas kasihan, dapat ban­tuan, sambil bawa karung, bawa gerobak, tapi sebenarnya mereka bukan pemulung,” ungkapnya. Ruslan menambahkan, peng­emis dadakan ini berada di wilayah Leuwiliang, Cibung­bulang, Ciomas, Cibinong serta Cileungsi. Mereka bia­sanya diam di pinggiran jalan dan lampu merah. ”Kita sudah minta Satpol PP di wilayah menindak mereka sesuai Perda Nomor 8 Tahun 2006 tentang Ketertiban Umum,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, pandemi virus corona nam­paknya benar-benar mem­buat kehidupan masyarakat berantakan. Penghasilan yang berkurang, membuat warga Bogor terpaksa menjadi peng­emis dadakan. Mereka senga­ja berdiam diri di pinggir jalan menanti bantuan yang dibe­rikan pengguna jalan. Pantauan Metropolitan, Jalan Pajajaran, Ahmad Yani dan sekitaran Merdeka menjadi titik episentrum berkumpulnya warga yang mengharapkan bantuan. Bahkan pada malam hari, mereka beristirahat di em­peran toko sekitar Jalan Mer­deka. Siang harinya, Jalan Pajajaran selalu menjadi titik dibagikannya sembako dan berkumpulnya para Penyandang Masalah Kese­jahteraan Sosial (PMKS). ”Mau gimana lagi, kerjaan sekarang saya nggak punya. Sementara di rumah harus dikasih makan. Terpaksa saya keluar rumah menunggu ada yang ngasih bantuan,” terang warga Kebonkopi, Syamsudin (56). ”(bantuan pemerintah, red) Tapi sampai sekarang belum ada bantuan. Kita ber­harap pemerintah segera memberikan bantuan ke kita. Kalau gini terus, kita nggak tahu harus makan apa,” ujar kuli bangunan itu. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Anggraeny Is­wara, menjelaskan, fenome­na pengemis dadakan belum terpantau. Meski begitu, pen­jangkauan di titik-titik rawan penumpukan PMKS terus digencarkan. ”Untuk jangkau­an setiap hari kami lakukan, seperti di pintu tol exit Ba­ranangsiang,” katanya. Selain itu, sambung Ang­graeny, Dinas Sosial (Dinsos) juga memiliki rumah singgah yang digunakan untuk me­nampung para PMKS selama masa PSBB. Para PMKS di Kota Bogor akan terus diper­hatikan. ”Ada baiknya kalau kegiatan sosial yang dilakukan para dermawan ini tidak mengun­dang banyak kerumunan, apalagi PMKS. Jadi, kalau bisa terpadu ke Dinsos. Itu lebih baik,” ujarnya.(tib/ryn/b/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X