METROPOLITAN – Kabar mengejutkan datang dari PT Pos Indonesia cabang Bogor. Sebanyak 10.454 bantuan Covid-19 yang diperuntukkan bagi warga Kota Bogor dikabarkan masih tersendat dan belum tersalurkan. Bantuan ini merupakan alokasi yang diberikan Pemkot Bogor, Pemprov Jabar dan Kemensos. Berdasarkan data PT Pos Indonesia cabang Bogor, bantuan dari Provinsi Jawa Barat berupa sembako dan uang tunai senilai Rp500 ribu baru terealisasi 72 persen atau baru disalurkan ke 5.788 penerima dari 8.046 penerima. Sedangkan bantuan dari Kemensos berupa uang tunai sebesar Rp600 ribu baru terealisasi 81.18 persen atau baru disalurkan ke 22.740 penerima dari 28.019 penerima. Lalu untuk bantuan dari APBD Kota Bogor dengan nominal Rp500 ribu baru terealisasi 85.3 persen atau baru disalurkan ke 16.987 penerima dari 19.904 penerima. Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Bogor, Bagus Muhammad Yusuf, menuturkan, belum selesainya penyaluran dikarenakan adanya penerima yang mendapatkan dobel bantuan atau belum mengambil bantuannya. ”Ada yang belum ambil dan beberapa sudah pindah serta tidak berhak menerima karena dobel bantuan,” kata Yusuf, kemarin. Meski begitu, Yusuf mengaku akan menyelesaikan penyaluran bantuan tersebut hingga Minggu (31/5). ”Pada 31 Mei 2020 terakhir,” ujarnya. Melihat penyaluran bantuan yang tidak bisa diselesaikan tepat waktu, Wakil Ketua Satgas Covid-19 DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri, pun geram. Ia menilai penyaluran bantuan yang terbilang lamban ini dikarenakan ketidakmampuan PT Pos Indonesia dalam menyalurkan bantuan. Tidak hanya menyalahkan PT Pos Indonesia, pria yang akrab disapa ASB ini juga menyalahkan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor karena data yang dinilai amburadul, sehingga membuat penyaluran bantuan tidak tepat sasaran. ”Ada beberapa aduan yang mengatakan bahwa data yang digunakan untuk penyaluran bantuan ini merupakan data 2013. Ini kan sudah bentuk kekacauan,” katanya. Ia menekankan Tim Pansus Covid-19 DPRD Kota Bogor tidak akan tinggal diam melihat situasi yang sudah tidak terkendali seperti ini. Sehingga ia berharap penyaluran bantuan tahap kedua dan selanjutnya bisa maksimal dan tepat sasaran. ”Kami akan mengecek secara keseluruhan atas penyaluran bantuan ini,” ujarnya.(dil/c/rez/py)