METROPOLITAN – Tidak seperti biasanya, jelang tahun ajaran baru toko seragam yang biasanya ramai dikunjungi kini mendadak sepi lantaran tak ada kepastian soal jadwal masuk sekolah. Seperti yang terlihat di salah satu Toko Seragam M-260 di Jalan Pengadilan, kemarin. Menurut pemilik toko, Agus (54), puncak penjualan saat tahun ajaran baru berada Juni dan Juli ini. ”Biasanya Juni-Juli sudah ramai. Dua minggu mendekati masuk sekolah toko penuh. Tapi sekarang masih sepi, karena jadwalnya kan belum pasti,” ujarnya kepada Metropolitan. Agus menambahkan, tokonya sempat tutup saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama tiga bulan, Maret sampai Mei. Namun saat Kota Bogor memasuki masa PSBB transisi, toko ini mulai buka kembali. Tidak pastinya jadwal masuk sekolah, membuat pembeli yang datang bisa dihitung jari. Bahkan, omzetnya mengalami penurunan, tak seperti tahun sebelumnya. ”Omzet nggak tentu. Barang tertimbun. Biasanya barang sudah berbentuk uang, tetapi ini jadi terhambat,” keluhnya. Mengenai siasat dalam penjualan, Toko M-260 yang sudah berdiri sejak 80-an mengaku tidak menerapkan sistem penjualan online. Walau ada beberapa konsumen yang membeli lewat ojek online. ”Pembeli memang biasa ke sini karena mungkin sudah dikenal dari zaman dulu, padahal kami tidak ada promo,” ujarnya. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengaku belum bisa menentukan kapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah bisa digelar lagi. Sebab, sampai saat ini penyebaran virus corona di Kota Hujan masih lumayan tinggi. ”Tugas kita sekarang memastikan ada sistem protokol yang kuat. Terutama jenjang SD dan SMP. Selama protokol ini belum sempurna, tak usah terburu-buru untuk memaksakan pada tanggal tertentu. Jadi, tugas kita sekarang terus menyempurnakan sistem protokol baru ini. Ini tidak mudah, karena kondisi dan latar belakang setiap sekolah kan berbeda-beda,” jelasnya. Rencananya, sambung dia, sistem pembelajaran tahun ajaran baru Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor akan memulai dengan cara daring via aplikasi zoom. Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin, mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini terus mengevaluasi sistem pembelajaran dari rumah yang sudah berjalan sejak pertengahan Maret. ”Pembelajaran di rumah akan terus diperbaiki. Kompetensi guru akan ditingkatkan. Pada 2 Juni kami akan mulai workshop pembelajaran jarak jauh melalui zoom untuk guru-guru,” ungkapnya. Skenario ini, sambung Fahrudin merupakan salah satu dampak ketidakjelasan kapan pandemi corona akan berakhir. Ia sendiri mengaku enggan mempertaruhkan keselamatan anak-anak demi menggelar KBM dengan cara tatap muka. ”Satu-satunya yang pasti adalah meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh baik secara online, video, TV, WA, Lembar Kerja Siswa, modul atau memanfaatkan berbagai sumber belajar yang sudah disediakan kementerian,” pungkasnya. (mg1/ dil/b/mam/py)