Meski sudah tidak mengalami kelangkaan, harga gas elpiji 3 kg kini makin melambung tinggi. Si melon yang biasanya dijual di warung-warung seharga Rp22.000, kini menyentuh angka Rp25.000 hingga Rp27.000. Masyarakat pun harus rela antre untuk mendapatkan satu tabung gas. SEORANG warga Kampung Muaralebak, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Barat, Kota Bogor, Dede, mengatakan, harga satu tabung gas 3 kg dibeli dengan harga Rp25.000 per tabung. Ini sudah terjadi sejak Hari Raya Idul Fitri, beberapa waktu lalu. ”Hampir di semua warung harganya segitu. Kita ya terpaksa beli, karena kan butuh,” kata Dede kepada Metropolitan, kemarin. Meski tidak signifikan, tambah Dede, harga itu terlalu memberatkan masyarakat. Terlebih, di wabah Covid-19 seperti saat ini. Dede mengaku membeli gas 3 kg di warung tak jauh dari rumahnya. Ketidaktahuan Dede akan lokasi agen dan pangkalan di daerahnya, menjadi penyebab pria berusia 32 tahun ini membeli si melon dengan harga mahal. ”Saya nggak tahu pangkalan dan agennya di mana, makanya saya beli di warung. Walaupun harganya mahal, mau bagaimana lagi namanya butuh,” paparnya. Sementara menanggapi meroketnya harga gas di warung kelontong, Wakil Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Bogor, Cecep, angkat suara. Menurutnya, kenaikan harga gas 3 kg di warung bukan lagi urusannya. Cecep melanjutkan, harga jual beli gas melon di agen dan pangkalan berkisar Rp14 ribu hingga Rp16 ribu. Naiknya harga gas melon di masyarakat terjadi lantaran warga membelinya di warung. ”Kalau harga di warung bukan wewenang kita. Itu sudah hukum pasar ekonomi. Kalau masyarakat beli di agen atau di pangkalan pasti harganya lebih murah,” jawabnya santai. Disinggung soal ketidaktahuan masyarakat akan lokasi agen dan pangkalan di wilayahnya, Cecep tak mau ambil pusing. Ia menyarankan kepada masyarakat agar bertanya kepada kelurahan setempat sebagai aparatur wilayah. ”Di setiap daerah itu ada agen dan pangkalan kita. Kalau masyarakat nggak tahu, silakan tanya ke kelurahan dan desa, karena mereka pegang datanya,” ungkapnya. (ogi/b/mam/py)