METROPOLITAN – Sejumlah mal di Kota Bogor mulai bersolek dan siap beroperasi kembali usai tutup beberapa waktu saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bahkan, mal bakal menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam waktu dekat. Property Manager Mal BTM, Herman Budi Santoso, mengungkapkan, jelang AKB, pihaknya telah mempersiapkan protokol kesehatan “safety” dengan memperketat rambu di area mal untuk ketentuan AKB. Mulai dari stiker jaga jarak di lift dan eskalator dibatasi sesuai protokol kesehatan. ”Semua sudah kita siapkan dan kita terapkan,” ujarnya. Bahkan, sambung Herman, Mal BTM juga sudah melakukan persiapan dengan memberikan imbauan untuk mematuhi aturan dan memberikan informasi kepada tenan yang beroperasi terbatas untuk delivery order (online). ”Kita mewajibkan karyawan toko selalu memakai masker. Selalu menjaga jarak 1 hingga 2 meter antarpegawai,” sambungnya. Menurutnya, segala persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari. Bahkan, sejumlah protokol kesehatan penanganan Covid-19 sudah matang disiapkan Mal BTM. Saat ini tinggal menunggu keputusan dan arahan Pemkot Bogor kaitan izin beroperasinya kembali Mal BTM. ”Semua sudah kita siapkan. Sekarang tinggal menunggu keputusan Pemkot Bogor. Kalau boleh buka, ya kita langsung buka. Apalagi, protokol Covid-19 sudah kita lakukan, baik untuk tenan, manajemen dan pengunjung,” tambah Supervisor Marketing Manajer Mal BTM, Elvira Zebua. Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengaku tak ingin terburu-buru membuka pusat perbelanjaan seperti mal. Mengingat status Kota Bogor masih berstatus level tiga atau kuning. Orang nomor wahid di Kota Bogor ini menilai, hampir setiap mal tengah mempersiapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 untuk diterapkan saat beroperasi nanti. Namun itu bukan jaminan untuk memperbolehkan pusat perbelanjaan kembali beroperasi. ”Berdasarkan status tingkat kewaspadaan, Kota Bogor berada di level tiga atau kuning. Sangat mungkin bagi kami membuka mal dengan pemberlakuan protokol kesehatan dan jam operasional. Tapi, pemkot tidak akan cepat-cepat membuka mal,” katanya kepada awak media saat ditemui usai berkunjung ke Stasiun Bogor. Bima membuka lebar pintu permohonan bagi manajemen mal untuk kembali beroperasi dengan protokol kesehatan. Asalkan, mengajukan permohonan dan kesanggupan. Namun pengajuan tersebut tidak akan begitu saja diterima pemkot, sebelum melalui tahap uji coba dan evaluasi. ”Kita kaji dulu permohonannya, kesanggupan penerapan protokol Covid-19 dan kita uji coba. Jadi diberlakukan dulu uji coba sebelum beroperasi. Kalau protokol kesehatannya rapi bisa lanjut. Tapi, kalau tidak, kita evaluasi lagi. Ini kita lakukan tidak serentak,” ujarnya. Bima pun menegaskan, pihaknya tidak akan menjanjikan pembukaan mal bakal berlangsung dalam waktu dekat. ”Ini tergantung kesiapan mal. Bisa saja mal A siap minggu depan, mal B baru siap dua minggu lagi. Tergantung kesiapan protokol mereka. Intinya, kita tidak mau terburu-buru. Kita pastikan dulu mereka benar-benar siap,” bebernya. (mg1/ogi/b/mam/py)