Tak kurang dari 1.533 aduan masyarakat Kota Bogor masuk dapur aplikasi Sistem Informasi Berbagi Aduan dan Saran (Si Badra) periode Januari hingga 31 Mei. Tidak dimungkiri, hadirnya Si Badra sangat membantu masyarakat dalam melaporkan berbagai keluhan pelayanan pemerintah. BAHKAN, warga bisa menyampaikan keluhannya kepada jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tanpa harus repot datang ke kantor dinas tertentu. Aduan dari masyarakat dinilai sangat membantu pemerintah dalam mencakup wilayah Kota Bogor yang terdiri dari 68 kelurahan yang tergabung dalam 6 kecamatan. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor, Rahmat Hidayat, mengatakan, dari 1.533 laporan yang masuk dalam aplikasi, sebanyak lima dinas tengah menjadi sorotan warga. ”Dari 1.533 aduan yang masuk, ada lima dinas yang paling banyak mendapat keluhan dari masyarakat. Ini dibuktikan dengan tingginya angka aduan masyarakat terhadap lima dinas tersebut,” kata Rahmat saat ditemui Metropolitan di ruangannya. Kelima dinas itu, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim), Dinas Perhubungan (Dishub) dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan Kota Bogor. ”DPUPR ada 657 aduan, Dinsos ada 639, Disperumkim 560, Dishub 420 dan Perumda 369 aduan. Kelima dinas itu yang menjadi tren aduan di aplikasi Si Badra sejak awal Januari hingga 31 Mei. Untuk Juni ini belum kita rekap karena masih berlangsung,” tuturnya. Laporan tersebut, sambung dia, nantinya diserahkan kepada wali kota Bogor sebagai salah satu penilaian terhadap kinerja sejumlah dinas dan instansi terkait. “Kami rutin melaporkan ini ke Pak Wali Kota satu bulan sekali sebagai salah satu bahan rujukan evaluasi dan barometer kinerja dinas terkait,” ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Anggraeny Iswara, mengaku legawa saat mendapati kabar jika instansi yang dipimpinnya masuk tiga besar dinas dengan aduan terbanyak versi Si Badra. ”Iya nggak apa-apa. Lagi pula jenis aduan dan laporan dari masyarakat jenisnya permintaan informasi. Kami selalu memberikan jawaban atas segala pertanyaan yang disampaikan masyarakat kepada kami lewat Si Badra ini,” terangnya. Anggraeny menambahkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi atas seluruh kinerja instansi terkait agar pada periode nanti Dinsos tidak kembali menempati posisi tiga besar dinas dengan aduan terbanyak versi aplikasi SiBadra. (ogi/b/mam/py)