Senin, 22 Desember 2025

Awas! Karyawan Mitra10 Positif Lagi

- Jumat, 19 Juni 2020 | 08:55 WIB

Penularan Covid-19 di Toko Bangunan Mitra10 sepertinya kian masif usai tiga karyawan suppliernya dinyatakan positif setelah diidentifikasi melalui pengujian spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Kini satu karyawannya dinyatakan kembali positif. Ini diduga menjadi buntut dari penularan kasus sebelumnya. BERDASARKAN data yang dilansir Dinas Kesehatan (Din­kes) Kota Bogor, jumlah pasien positif virus corona kembali bertambah menjadi 163 orang pada Kamis (18/6). Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, penambahan satu orang positif ini berasal dari kluster toko bangunan Mitra10 di Jalan Sholeh Iskan­dar, Kota Bogor. Hal itu ber­dasarkan hasil tracking tim. “Jadi yang semula positif ada tiga orang, sekarang bertam­bah menjadi empat orang,” katanya. Tiga karyawan supplier Toko Mitra10 Bogor ini, sam­bung Dedie, sebelumnya menjalani uji swab pada Sa­btu (6/6) bersamaan dengan 12 orang lainnya yang sebe­lumnya reaktif pada rapid test. Sebanyak 74 orang dinyatakan sebagai Orang Dalam Peman­tauan (ODP). Sebanyak 72 ODP dari klas­ter Toko Mitra10 menjalani uji swab yang dilaksanakan Dinkes Kota Bogor di ling­kungan toko. ”Ada 74 pegawai maupun karyawan supplier Toko Mitra10 dan keluarga karyawan,” ujarnya. Terakhir, Dedie A Rachim meminta bagi warga yang sempat mengunjungi Toko Mitra10 selama 14 terakhir diharapkan melapor melalui pendaftaran di form online. Pasca dinyatakannya tiga karyawan Toko Bangunan Mitra10 positif corona, Pe­merintah Kota (Pemkot) langsung meminta peng­elola menutup tokonya 14 hari ke depan. Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyatakan, dampak dari dinyatakannya tiga orang po­sitif, sebanyak 74 orang pun dinyatakan berstatus sebagai ODP. ”Kami minta toko ini ditutup 14 hari ke depan,” tegasnya saat melakukan in­speksi mendadak (sidak) ke Mitra10, Rabu (17/6). Tak hanya itu, Bima Arya juga meminta rekaman CC­TV di toko bangunan yang berlokasi di Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah­sareal tersebut. Rekaman CCTV ini nantinya akan berguna untuk melakukan pemantauan apakah proto­kol kesehatan sudah dija­lankan dan bisa melakukan tracing lebih lanjut. ”CCTV ini juga bisa menunjukkan penyebaran virus dan kon­taminasinya di mana saja,” jelasnya. Pasca-kejadian ini, Pemkot Bogor yang saat ini tengah menunggu dan menyusun jadwal dibukanya pusat per­belanjaan meminta seluruh pusat perbelanjaan yang ingin membuka usahanya segera menggelar Rapid Test bagi seluruh karyawannya. Sementara itu, Kepala Din­kes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengungkapkan, saat ini pemkot akan meningkat­kan frekuensi digelarnya swab test. Sebab, sejauh ini di Kota Bogor baru 3.500 orang yang melakukan swab test. ”Kalau sesuai ketentuan WHO minimal 8.000 orang, jadi perlu 5.000 lagi. Kita akan genjot setiap hari, paling tidak 200 swab per hari,” ujarnya. Ketika ditanya berapa ke­tersediaan swab test kit, Ret­no mengaku saat ini pemkot hanya memiliki 2.000 sisa swab test kit dan 900 rapid test kit. ”Saat ini kami masih melaku­kan pengajuan pengadaan ke Provinsi Jawa Barat,” ungkap­nya. Di tempat yang sama, Ope­rasional Manajer Mitra10 Bogor, Rully, mengatakan, tempat yang dikelolanya ini akan mengikuti anjuran Pem­kot Bogor. Mitra10 Bogor juga bakal mengikuti aturan yang ada. ”Kalau dibilang sedih sih, sedih ya. Tapi tan­tangannya sekarang saya mau karyawan saya dalam kon­disi sehat. Percuma kalau misalnya sakit, buka, buat apa,” terangnya. (ogi/dil/c/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X