Senin, 22 Desember 2025

Beroperasi September, Exit Toll Parungbanteng Terus Digenjot

- Kamis, 25 Juni 2020 | 09:59 WIB

METROPOLITAN – Proses pengerjaan pintu keluar Tol Jagorawi Km 42,5 Parungban­teng di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, terus digeber. Pihak pengembang yakni Direktur Proyek Sum­marecon Bogor, Hari Sofyan, menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mengerjakan utilitas pemindahan kabel listrik PLN dan pipa air PDAM. Untuk menyelesaikan peng­erjaan tersebut, Hari menga­ku tengah berkonsultasi dengan Dinas PUPR Kota Bogor. ”Jadi, untuk melaks­anakan pembangunan juga butuh ada penyelarasan uti­litas yang coba dibantu Dinas PUPR Kota Bogor,” katanya. Terkait sengketa lahan yang belum selesai, ia optimis ma­salah tersebut dapat disele­saikan dalam waktu dekat. Sebab, persoalan sengketa lahan merupakan hal lumrah yang biasa ditemui dalam pengerjaan proyek pembangu­nan. ”Memang pembebasan tanah bukan hal yang mudah dijalankan, tapi di sini Alham­dulillah sebagian sudah se­lesai dan yang belum sekarang sedang tahap proses pembi­caraan,” jelasnya. Ia melanjutkan, masalah utilitas dan pipa PDAM masih terus dikoordinasikan. Pun demikian target yang telah ditetapkan Kementerian PUPR pada September dapat terca­pai. ”Secara paralel target utilitas, lahan kalau misal bisa diselesaikan waktu dekat ini, karena memang (target selesai) September itu amanat dari kementerian,” jelasnya. Melihat potensi dibukanya exit toll Parungbanteng, Camat Bogor Timur, Wawan Sawarni, menilai, jalan R3 akan semakin hidup dan dapat meningkatkan perekonomian warga. Ia me­nilai Bogor Timur akan men­jadi muka Kota Bogor yang baru, di mana jalan R3 menjadi akses masuk ke Kota Bogor selain Baranangsiang. ”Ini sebuah potensi baru, tapi memang ada beberapa persoalan (pembe­basan lahan, red), ini bisa di­selesaikan lah,” ujarnya. Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, men­jelaskan, sebelum menuju proses pembangunan, desain konstruksinya harus disesu­aikan, di mana dalam perja­lanan pembangunan ini ter­dapat utilitas kabel dan PDAM yang harus dipindahkan. Dedie mengaku telah men­gundang semua pihak untuk melakukan pembicaraan. Dia menyatakan telah memerin­tahkan Dinas PUPR Kota Bo­gor untuk berkoordinasi dengan PT Summarecon. Sehingga saat pelaksanaan pembangunan tak ada lagi persoalan yang muncul di kemudian hari. ”Termasuk bagaimana menyelaraskan konstruksi yang akan diker­jakan PT Sumarecon dengan Jalan Regional Ring Road (R3). InsyaAllah semua saling men­dukung,” terangnya. Sekadar diketahui, pipa PDAM yang harus dipindah­kan pihak pengembang me­miliki diameter 400 cm dengan panjang 800 meter yang merupakan pipa High Den­sity Poly Ethylene (HDPE). Anggarannya diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar.(dil/b/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X