METROPOLITAN – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor memberikan apresiasi bagi donatur yang mau ikut menyisihkan sedikit bantuan, baik berupa barang maupun uang. Setidaknya dalam tiga bulan terakhir, GTPP Covid-19 Kota Bogor telah menerima total 188 bantuan. Dengan rincian, 54 bantuan berbentuk uang tunai dan 134 berbentuk barang. “Donatur dalam bentuk uang ada 54. Ini untuk periode 1 April hingga 22 Mei. Donatur barang ada 134, terdiri dari periode 10 Maret sampai 11 Juni,” terang Ketua GTPP Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim. Dari 188 bantuan, 45 persen di antaranya berasal dari corporate. Sementara 55 persen sisanya dari individu. “Itu kalau kita klasifikasi berdasarkan status pemberi bantuannya,” singkatnya. Jika dirinci berdasarkan jenis bantuan, sambung Dedie, Alat Pelindung Diri (APD) menjadi yang terbanyak di antara jenis bantuan lainnya yang diberikan donatur kepada tim. “APD 60 persen, bahan cair 10 persen, bahan makanan 13 persen, uang 20 persen, sementara bantuan lain-lain 5 persen. Itu untuk rincian bentuk donasi yang kami terima,” ujarnya. dinominalkan, jumlah duit patungan warga untuk bantuan Covid-19 tembus hingga Rp3,380 miliar. Sementara jumlah yang sudah disalurkan mencapai Rp2,137 miliar. “Jadi, masih ada sisa Rp1,243 miliar,” tambahnya. Untuk penyaluran bantuan, tambah Dedie, dilakukan dengan melakukan klasifikasi terlebih dulu terhadap bantuan tersebut, sesuai kebutuhan dan peruntukan. “Untuk bantuan APD kita salurkan ke rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, tim penyemprotan disinfektan dan Dinas Kesehatan. Jadi, semuanya kita salurkan sesuai jenis bantuannya,” ujarnya. Pria yang juga menjabat sebagai wakil wali kota Bogor ini mengaku sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam membantu penanganan Covid-19 di Kota Bogor. “Memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh donatur yang telah mempercayakan penyaluran bantuan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor selama awal pandemi dan telah berkontribusi nyata meringankan beban masyarakat,” tutupnya. (ogi/b/feb/py)