METROPOLITAN – Lama tak mengaspal, bus pariwisata milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor atau Bus Uncal rupanya bakal dikelola Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor. Rencana tersebut diambil pemkot untuk menggeliatkan kembali PDJT. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, keputusan dikelolanya bus uncal oleh PDJT juga berperan untuk menghidupkan pariwisata di Kota Bogor. Dengan begitu, bus tersebut bisa beroperasi layaknya bus bandros di Bandung. ”Kita juga berencana menghibahkan bus uncal. Semoga bisa menjadi pemasukan bagi PDJT. Sekali jalan sekitar Rp20.000 per orang. Kan lumayan untuk pemasukan internal PDJT,” terangnya saat ditemui Metropolitan. Dengan dioperasikannya bus uncal oleh PDJT, sambung dia, hal itu juga mengurangi anggaran perawatan yang selama ini dikucurkan pemkot sebesar Rp700 juta per lima bus uncal per tahun. “Karena bus uncal itu di dishub disubsidi oleh kita per tahun itu Rp700 juta, jadi daripada kita subsidi terus, kita tidak terima pemasukan, lebih baik bus ini dioperasikan PDJT agar punya penghasilan dan untuk menghapus biaya subsudi bus uncal itu sendiri,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo, mengaku sempat membahas wacana ini dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada. Bahkan, wacana tersebut sudah dikaji dengan matang bersama wakil wali kota Bogor. Dalam pembahasannya, sambung Eko, pemkot memberikan masukan dan evaluasi berkenaan dengan sejumlah cara menghidupkan kembali PDJT yang kini kondisinya tengah terpuruk. Sejumlah wacana pun dibahas, termasuk pengelolaan bus uncal pada PDJT. ”Dalam rapat pemantapan kemarin, kami membahas sejumlah masukan sekaligus evaluasi dari pimpinan berkenaan dengan PDJT. Jadi, intinya kita semua sepakat memberikan dukungan kepada PDJT untuk bangkit. Semua dinas dilibatkan untuk memberikan dukungan kepada PDJT seperti apa ke depannya,” ujarnya. Dalam rapat yang berlangsung di Balai Kota Bogor belum lama ini, sejumlah instansi juga memberikan masukan terkait metode dan kebijakan apa yang mesti dilakukan untuk membantu menstimulus PDJT agar segera bangkit. ”Skema membangkitkan PDJT ini dengan sejumlah bidang usaha. Jadi, kita tadi memberikan beberapa masukan terkait beberapa bidang usaha, seperti pengoperasian bus uncal oleh PDJT. Dalam rapat itu semua sudah setuju dan siap mendukung untuk menghidupkan kembali PDJT,” ungkap pria yang akrab disapa Danjen ini. Danjen menambahkan, pemkot tidak memberikan sedikit pun anggaran untuk PDJT bangkit. Yang ada setiap OPD yang memiliki potensi untuk mendatangkan penghasilan bisa dikerjasamakan dengan PDJT untuk menghasilkan pendapatan. ”Tidak ada penanaman modal dari Pemkot Bogor. Yang ada setiap OPD berpotensi memiliki bidang usaha untuk dikerjasamakan. Kayak dari dishub bekerja sama dalam hal pengelolaan bus uncal, kemudian potensi mengelola parkir di Terminal Bubulak. Itu pun skemanya masih akan kita matangkan,” ujarnya. Menurutnya, pemkot belum memberikan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari PDJT lantaran masih fokus menstabilkan ekonomi PDJT. ”Belum ada target PAD, karena yang penting PDJT bangkit dulu. Bus uncal juga akan dikelola PDJT kaitan karcis dan pendapatan lainnya akan disesuaikan nanti kalau sudah berjalan,” terangnya.(ogi/b/mam/py)