Senin, 22 Desember 2025

DLH Tangani Kisruh Pembuangan Sampah BCV

- Selasa, 14 Juli 2020 | 09:03 WIB

METROPOLITAN – Persoalan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di sebelah Klaster Oakwood, Bogor Cimanggu Villa (BCV), Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, jadi perhatian khusus Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor. Kepala DLH Kota Bogor, Deni Widianto, mengaku sudah menyodorkan tiga solusi kepada pengembang. Di antaranya membangun TPS baru, mengubah sistem pengangkutan sampah atau normalisasi TPS lainnya. “Jadi, TPS dekat Klaster Oakwood diganti keberadaannya,” ungkapnya. Menurutnya, pembangunan TPS memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, pengembang harus mengajukan lokasi pembangunan TPS baru ke manajemen pusat. Soal perubahan sistem pengangkutan, saat ini pihaknya mengangkut sampah di TPS Oakwood setiap Senin, Rabu dan Jumat. Selain itu, perubahan sistem bisa saja dilakukan dengan mengerahkan gerobak sampah atau motor sampah yang dipusatkan di satu titik, lalu diangkut ke armada truk sampah tanpa harus menumpuk di TPS. ”Sedangkan untuk normalisasi TPS, ada satu TPS di dekat TPU yang berada tak jauh dari Blok H. Nah, TPS itu memang tidak aktif, tapi punya lahan yang cukup luas. Banyak sampah yang menumpuk di sana. Jadi, harus dinormalisasi dulu sebelum diaktifkan lagi,” jelasnya. Untuk menormalisasi TPS tersebut, tambah Deni, tak cukup hanya menggunakan sepuluh armada truk. Sebab, sampah yang menggunung itu sudah berton-ton. ”Jadi, semua dikembalikan ke pengembang dan warga. Kami sebagai perwakilan pemerintah hanya sebagai mediator,” ujarnya. Sebelumnya, gelombang penolakan terhadap keberadaan TPS di dekat Klaster Oakwood, Bogor Cimanggu Villa (BCV), Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, disuarakan warga. Hal itu lantaran warga merasa dirugikan dengan keberadaan TPS yang berjarak hanya 50 meter dari pemukiman warga tersebut. Warga Klaster Oakwood, Rina (40), menuturkan, sejak aktifnya TPS, aktivitas warga jadi terganggu karena bau yang menyengat dari tumpukan sampah. ”Bahkan, kami sempat menemukan ular di sekitaran TPS. Ini kan sangat meresahkan,” keluhnya. Warga yang resah akhirnya mengadukan ini ke pengelola yang dipegang PT Gapura Prima. Namun, aduan yang sudah dilayangkan sekitar dua tahun ini nampaknya tidak digubris manajemen. Sampai saat ini, Metropolitan masih mencoba menghubungi manajemen, namun belum mendapatkan jawaban perihal adanya sengketa TPS tersebut.(dil/c/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X