METROPOLITAN – Sinyal positif kembali diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bagi dunia pariwisata. Sebab, wisata air yang selama ini masih belum diperkenankan beroperasi, dalam waktu dekat akan mulai diuji coba. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman, mengatakan, meski sejumlah sektor pariwisata mulai beroperasi, beberapa sektor wisata lainnya masih tahap kajian dan uji coba. Salah satunya seperti wisata air atau kolam renang. Sementara untuk bidang kuliner, seperti resto, rumah makan dan kafe sudah diperbolehkan beroperasi kembali. Hal serupa berlaku untuk wisata yang bersifat outdoor. Namun protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat. Pada pekan ini, Waterpark The Jungle menjadi satu-satunya wisata air yang diperbolehkan melakukan uji coba operasional. Hal itu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19. ”The Jungle mulai pekan ini sudah bisa uji coba. Sudah kita proses pengajuannya. Sesuai arahan saat audiensi lalu dengan GTPP Covid-19, wahana air kita beri ruang untuk uji coba operasional secara bertahap, dengan syarat penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya. Sementara itu, General Manager The Jungle, Firanto, mengatakan, selama ini pihaknya sering berkomunikasi dengan Disparbud dan GTPP Covid-19 Kota Bogor. Bahkan semua rekomendasi kaitan protokol kesehatan sudah diterapkan sesuai arahan dan rekomendasi. ”Kita sudah dikunjungi Pemkot Bogor dua kali. Karena kita mengajukan, jadi kita dapat sejumlah list yang mesti dipenuhi dan ini sudah kita lakukan. Mulai dari protokol kesehatan sampai kebijakan internal,” ucapnya. Tak hanya itu, manajemen juga memberlakukan sejumlah kebijakan pendukung yang harus ditaati pegawai. ”Seperti mewajibkan pegawai ganti baju di lokasi kerja. Jadi bajunya itu dipakai saat tiba di sini bukan dari rumah. Kita juga menyediakan masker. Pengunjung yang tidak memakai masker tidak boleh masuk,” bebernya. Firanto juga memastikan bahwa kadar air yang ada di The Jungle sudah sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. ”Batas PH air yang baik itu kan di angka 7 sampai 7,4. Saat PH air mencapai angka ini, otomatis bakteri akan mati,” tuturnya. Untuk memastikan PH air tetap terjaga, pihaknya melakukan pengecekan tiga kali dalam satu hari, yakni sebelum beroperasi, siang hari dan menjelang tutup. ”Kami juga membentuk Gugus Tugas Covid-19 The Jungle. Ada delapan petugas yang berkeliling ke semua wahana sambil mengingatkan kepada pengunjung untuk mematuhi protokol kesehatan. Petugas nanti kita siapkan atribut lengkapnya,” bebernya. Rencananya The Jungle beroperasi pada Sabtu (18/7) dengan jumlah maksimum kapasitas setengah dari jumlah pengunjung di hari biasa. Selain itu, Firanto juga mengimbau pengunjung melakukan transaksi secara non tunai. ”Sebenarnya kapasitas biasa kita di 8.000 pengunjung, tapi selama masa AKB kita hanya patok setengahnya yakni 4.000 pengunjung karena luas kita 4 hektare. Kita juga siapkan Life Guard di setiap kolam untuk pengawasan,” tuturnya. Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, meminta pengelola pariwisata benar-benar memastikan protokol kesehatan, baik manajemen maupun pengunjung. ”Kami selalu mengingatkan kepada semua untuk menerapkan tiga standar umum, yakni cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker. Ini berlaku bagi semua pihak, karena kami tidak ingin kecolongan,” ungkapnya. (ogi/c/mam/py)