Senin, 22 Desember 2025

Kabupaten Bogor Ikut Terdampak Corona, Pengangguran Kian Meroket

- Kamis, 13 Agustus 2020 | 11:17 WIB

Imbas merebaknya virus corona di Kabupaten Bogor begitu terasa. Banyaknya perusahaan yang memutus hubungan kerja, rupanya membuat angka pengangguran kian membengkak. Dalam lima bulan terakhir, jumlah pencari kerja (pencaker) yang terdata pada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bogor semakin meroket. BERAWAL dengan mene­rapkan sistem sif atau bergi­liran lalu mengistirahatkan sementara karyawan hingga akhirnya memutus hubungan kerja, ramai dilakukan para pengusaha untuk menstabil­kan neraca keuangan peru­sahaan selama masa pan­demi. Berdasarkan data Disnaker Kabupaten Bogor, kenaikan pencaker Bumi Tegar Beriman terjadi pada Mei dengan jum­lah mencapai 154 pencaker. Angka ini lebih rendah dari pencaker April yang hanya berjumlah 43 orang. ”Itu jumlah pencaker berda­sarkan data yang masuk ke Bogor Carrier Center (BCC) kami ya. Mungkin di luar sana masih banyak, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini,” terang Kepala Bidang Penem­patan dan Perluasan Lapangan Kerja, Disnaker Kabupaten Bogor, Joko Sumarno. Jumlah pencaker terus ber­tambah, seiring kembali di­bukanya sejumlah sektor yang dikecualikan pada masa Pem­batasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara bertahap. Pada Juni, jumlah pencaker meny­entuh angka yang cukup fan­tastis, yakni 2346 pencaker. ”Kalau pada Juli ada 599 pen­caker,” ujarnya. Ia pun mengimbau masy­arakat yang berstatus sebagai pencaker sesegera mungkin datang atau mengunjungi website resmi Disnaker Ka­bupaten Bogor. Hal ini untuk pendataan sekaligus salah satu upaya memberikan po­tensi lapangan kerja bagi ma­syarakat. ”Selain datang ke gedung Bogor Career Center, pen­cari kerja juga bisa mengakses informasi lapangan kerja melalui website kami di http.www.bogorcareercenter.bo­gorkab.go.id. Jadi pencaker bisa lebih mudah mendapat­kan informasi kerja di sana,” tukasnya. Sementara itu, Ketua Ko­misi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Halim, menilai, peningkatan angka pencaker di tengah pandemi Covid-19 merupakan hal wajar. Hal tersebut lantaran sejak April, sejumlah sektor perekono­mian sempat terhenti dan berujung pada pemecatan dan mengistirahatkan sejumlah pegawainya. Ia juga memprediksi jika proses penyerapan tenaga kerja ke depan akan berjalan lambat. Sebab, sejumlah pe­rusahaan membutuhkan waktu yang cukup untuk me­mulihkan neraca perekono­mian perusahaan. ”Ini hal yang wajar karena Covid-19 memberikan dampak ke semua sektor,” ucapnya. Muad meminta Pemkab Bogor memanfaatkan po­tensi Usaha Mikro Kecil Me­nengah atau UMKM dalam penyerapan pencaker tersebut. Ini dinilai efektif ketimbang menunggu perusahaan mem­buka lapangan pekerjaan. ”Sebab, kita tidak mungkin menunggu perusahaan untuk menyerap pencaker. Sebab, mereka (perusahaan, red) se­dang kerepotan. Jadi, cara in­stannya untuk menekan angka pencaker yakni dengan me­maksimalkan potensi UMKM. Biayai mereka agar berkembang, sehingga bisa menyerap pen­caker,” pungkasnya. (ogi/c/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X