Senin, 22 Desember 2025

Mantan Bos Gurandil Kini Jadi Pelestari Alam

- Senin, 7 September 2020 | 09:53 WIB

Hulu Sungai Cikaniki di Kampung Ciguha, Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung yang sejak 25 tahun keruh dan berbau, kini berubah 360 derajat di tangan mantan Bos Penambang Emas Ilegal (Peti) atau biasa disebut gurandil. PROGRAM Penyelamatan Sungai Cikaniki yang sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir atau sekitar Juni 2020 bertitik pada radius 500 digagas Willy Suhendi, mantan tokoh Peti. Hingga saat ini, normalisasi Sungai Cikaniki terus berlanjut. Ba­hkan, upaya penyelamatan lingkungan yang nanti akan dijadikan area edu­kasi wisata lokal tersebut dipastikan mendongkrak perekonomian warga untuk masa depan. Pria yang dikenal dengan sapaan Bang Willy itu men­gatakan, penyelamatan Sungai Ciguha yang mengalir ke Sungai Cikaniki selama ini menjadi biang keladi tercemarnya sungai besar yang bermuara di kawasan Tang­erang tersebut. ­ ”Alhamdulillah, meski saya harus menghadapi tantangan yang sangat besar, baik dari dalam dan luar untuk mela­kukan penyelamatan ling­kungan, semua warga Kam­pung Ciguha sangat mendu­kung dan membantu langkah saya ini,” terang Bang Willy saat ditemui wartawan koran ini di sela kegiatannya dalam menormalisasi Sungai Ci­guha. Saat ini pihaknya bersama warga Ciguha baru menyele­saikan pembuatan kolam ikan air deras dengan panjang 45 meter dan lebar 10 meter, di mana nantinya kolam ikan air deras atau dikenal run­ning tersebut akan dijadikan contoh usaha budidaya pe­rikanan darat warga yang memakai aliran Sungai Ci­guha yang saat ini sudah terbebas dari Sianida serta bebas dari bahan kimia ber­bahaya merkuri. ”Pembangu­nan kolam ikan atau running di aliran Sungai Ciguha serta dibangunnya beberapa bangu­nan gazebo yang terbuat dari kayu, bahan ijuk, bambu dan sebagainya, termasuk penataan jalan setapak yang menggunakan paving blok dari limbah Tailing produksi PT Antam Pongkor, akan di­jadikan area edukasi,” ucapnya. Semua dilakukan agar hasil penyelamatan lingkungan yang dilakukan bersama warga bisa bermanfaat untuk hajat hidup orang banyak. Ia yakin optima­lisasi dari hasil pembangunan lokasi Edukasi yang bertitik di sepanjang aliran Sungai Ci­guha tersebut akan memakan waktu satu tahun. ”Selain itu, kawasan Ciguha juga akan dikembangkan menjadi dunia pertanian dan perkebunan, di mana nantinya melibatkan seluruh warga dengan didukung penuh Pe­merintah Desa BantarKaret dan PT Antam UBPE Pongkor,” bebernya. Sedangkan untuk kegiatan edukasi saat ini, sambung Bang Wily, yang dikerjakan menda­patkan bantuan anggaran sebesar Rp75 juta dari PT Antam. Semua itu dialokasi­kan untuk pembangunan kolam ikan, bangunan ga­zebo dan pembangunan jalur setapak menggunakan paving blok. Menanggapi hal tersebut, asisten Manager Komdev Agus Setyono ditemani kepala Kli­nik Kesehatan PT Antam Pongkor menyosialisasikan cara penggunaan masker ke­pada warga Ciguha sebagai upaya mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah tidak terpapar virus Covid-19. ”Apa yang dilakukan Bang Wily ini sangat menginspi­rasi kami dan warga sekitar. Sebab, penyelamatan ling­kungan itu merupakan salah satu tujuan kami,” katanya. (yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X