METROPOLITAN – Sensus penduduk Kabupaten Bogor dipastikan mundur dari jadwal yang sudah ditetapkan. Hal tersebut disampaikan Kepala Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani. Ujang mengatakan, semula proses sensus penduduk ditarget rampung pada Selasa (15/9). Atau 15 hari kerja sejak berlangsungnya sensus penduduk pada Selasa (1/9). Meski begitu, pihaknya memberikan kelonggaran lantaran kondisi pandemi Covid-19. ”Awalnya kita targetkan sensus ini selesai 15 hari. Tapi karena kondisi Covid-19, kita berikan kelonggaran sampai akhir September,” katanya. Saat ini, sambung dia, sensus penduduk yang dilakukan tinggal menyisir sejumlah daerah yang berstatus sebagai zona merah. Secara keseluruhan, saat ini sensus penduduk sudah mencapai 90 persen. ”Tinggal wilayah zona merah yang belum bisa diakses untuk door to door, karena ada beberapa wilayah yang warganya positif Covid-19,” ujarnya. Tak hanya itu, sensus penduduk juga terkendala pada sejumlah perumahan elite. Di mana warganya sulit ditemui petugas lantaran pekerjaan mereka yang hilir mudik keluar kota. ”Kawasan perumahan elite masih proses, karena warga di sana jarang ada di rumah. Seperti perumahan elite di Gunungputri, Cileungsi, Sentul dan lainnya. Apalagi di sana sangat ketat prosedur masuknya, karena pencegahan covid-19,” tuturnya. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor mulai melakukan kegiatan lapangan Sensus Penduduk 2020 sejak Selasa (1/9). Sedikitnya, ada 3.145 petugas sensus yang diterjunkan untuk menjangkau 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor. Jumlah petugas sensus Kabupaten Bogor menjadi yang terbanyak untuk tingkat Jawa Barat. Di urutan kedua, ada Kabupaten Bandung dengan 2.369 petugas sensus. Diikuti Bekasi dengan 2.068 petugas sensus. Bahkan, jumlah petugas sensus di Kabupaten Bogor disebut menjadi yang terbanyak untuk tingkat kota/kabupaten se-Indonesia. “Bogor tertinggi petugasnya, 3.000 lebih jumlahnya, ditambah koordinator sensus kecamatan (koseka) 227. Kita terbanyak di Indonesia sepertinya untuk petugas,” kata Kepala BPS Kabupaten Bogor, Sarwono, saat Kick Off Sensus Penduduk September 2020 BPS Kabupaten Bogor. Banyaknya jumlah petugas yang dikerahkan tak lain karena jumlah penduduk di Kabupaten Bogor yang begitu banyak mencapai enam juta jiwa lebih. Tak hanya itu, wilayah Kabupaten Bogor sangat luas. Ada sekitar 16.000 RT yang tersebar di 435 desa/kelurahan di 40 kecamatan. Kondisi ini juga disebut menjadi tantangan tersendiri bagi petugas sensus. “Kendalanya memang luas wilayah, jumlah penduduk, masyarakat yang sangat dinamis dan beragam. Banyak juga penduduk yang dari Jakarta. Mudah-mudahan masyarakat bisa menerima kami,” ungkapnya. (ogi/a/mam/py)