Senin, 22 Desember 2025

Gegara Corona Sensus Penduduk Ikut Terhambat

- Senin, 21 September 2020 | 10:57 WIB
ARIFI/METROPOLITAN
ARIFI/METROPOLITAN

METROPOLITAN Sensus penduduk Kabupaten Bogor dipastikan mundur dari jadwal yang sudah ditetapkan. Hal tersebut disampaikan Kepala Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani. Ujang mengatakan, semula proses sensus penduduk ditarget rampung pada Selasa (15/9). Atau 15 hari kerja sejak berlangsungnya sensus penduduk pada Selasa (1/9). Meski begitu, pihaknya memberikan kelonggaran lantaran kondisi pandemi Covid-19. ”Awalnya kita targetkan sensus ini selesai 15 hari. Tapi karena kondisi Covid-19, kita berikan kelonggaran sampai akhir September,” katanya. Saat ini, sambung dia, sen­sus penduduk yang dilakukan tinggal menyisir sejumlah daerah yang berstatus sebagai zona merah. Secara keseluru­han, saat ini sensus penduduk sudah mencapai 90 persen. ”Tinggal wilayah zona merah yang belum bisa diakses un­tuk door to door, karena ada beberapa wilayah yang war­ganya positif Covid-19,” ujar­nya. Tak hanya itu, sensus pen­duduk juga terkendala pada sejumlah perumahan elite. Di mana warganya sulit dite­mui petugas lantaran peker­jaan mereka yang hilir mudik keluar kota. ”Kawasan peru­mahan elite masih proses, karena warga di sana jarang ada di rumah. Seperti peru­mahan elite di Gunungputri, Cileungsi, Sentul dan lainnya. Apalagi di sana sangat ketat prosedur masuknya, karena pencegahan covid-19,” tutur­nya. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor mulai melakukan ke­giatan lapangan Sensus Pen­duduk 2020 sejak Selasa (1/9). Sedikitnya, ada 3.145 petugas sensus yang diterjunkan un­tuk menjangkau 40 kecama­tan se-Kabupaten Bogor. Jumlah petugas sensus Ka­bupaten Bogor menjadi yang terbanyak untuk tingkat Jawa Barat. Di urutan kedua, ada Kabupaten Bandung dengan 2.369 petugas sensus. Diikuti Bekasi dengan 2.068 petugas sensus. Bahkan, jumlah pe­tugas sensus di Kabupaten Bogor disebut menjadi yang terbanyak untuk tingkat kota/kabupaten se-Indone­sia. “Bogor tertinggi petugasnya, 3.000 lebih jumlahnya, di­tambah koordinator sensus kecamatan (koseka) 227. Kita terbanyak di Indonesia sepertinya untuk petugas,” kata Kepala BPS Kabupaten Bogor, Sarwono, saat Kick Off Sensus Penduduk Sep­tember 2020 BPS Kabupaten Bogor. Banyaknya jumlah petugas yang dikerahkan tak lain ka­rena jumlah penduduk di Kabupaten Bogor yang be­gitu banyak mencapai enam juta jiwa lebih. Tak hanya itu, wilayah Kabupaten Bogor sangat luas. Ada sekitar 16.000 RT yang tersebar di 435 desa/kelurahan di 40 kecamatan. Kondisi ini juga disebut menjadi tantangan tersen­diri bagi petugas sensus. “Kendalanya memang luas wilayah, jumlah penduduk, masyarakat yang sangat dina­mis dan beragam. Banyak juga penduduk yang dari Jakarta. Mudah-mudahan masyarakat bisa menerima kami,” ungkapnya. (ogi/a/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X