Senin, 22 Desember 2025

Asyik Wifi Gratis Dipasang, Siswa tidak Mampu Bisa Belajar Online

- Senin, 21 September 2020 | 11:05 WIB

Keresahan sejumlah siswa di Kota Bogor yang tidak bisa mengikuti kelas secara online segera terbayarkan. Tak kurang dari 797 titik wifi gratis di 68 kelurahan mulai hari ini bisa diakses siswa. Sehingga para pelajar bisa mengikuti kelas online seperti yang dianjurkan pemerintah. KEPALA Dinas Komuni­kasi dan Informasi (Kadisko­minfo) Kota Bogor, Rahmat Hidayat, menerangkan, wifi publik gratis ini merupakan salah satu langkah Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor un­tuk mendukung dan memak­simalkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Kota Bogor. ”Alhamdulillah sudah terpa­sang semua di 797 titik, besok bisa langsung digunakan. Karena kemarin kan banyak siswa yang tidak mampu mem­beli kuota internet,” katanya. Pemilihan provider untuk wifi publik gratis ini dilakukan masing-masing kelurahan sesuai provider jaringan yang kuat di masing-masing wi­layah. Berdasarkan data yang dihimpun Metropolitan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, ada 8.786 siswa tidak mampu di Kota Bogor yang membutuhkan bantuan kuota internet. Di antaranya Kecamatan Tanahsareal ada 1.603 pelajar tidak mampu, Kecamatan Bogor Tengah ada 1.084 pe­lajar, Kecamatan Bogor Barat ada 1.544 pelajar, Kecamatan Bogor Timur ada 1.051 pela­jar dan Kecamatan Bogor Selatan ada 1.761 pelajar. Melihat data tersebut, Keca­matan Bogor Selatan men­jadi wilayah yang memiliki jumlah pelajar tidak mampu terbanyak di Kota Bogor. Camat Bogor Selatan, Hi­dayatulloh, mengungkapkan, dari 191 RW di Kecamatan Bogor Selatan, titik pema­sangan wifi publik gratis ini akan ditempatkan di 210 titik. ”Jadi kan kebutuhan tiap ke­lurahan itu beda-beda. Con­tohnya di Rancamaya kita perkirakan akan ditempatkan 27 titik di 10 RW. Ini melihat dari jumlah pelajar di sana,” katanya. Dalam teknisnya, Hidayatul­loh bakal menggerakkan ka­rang taruna di wilayah seba­gai tim pemantau. ”Kalau personel guru itu kan terbatas, begitu pula dengan personel di kecamatan. Makanya kami akan melibatkan karang tar­una. Nanti mereka itu yang jaga titik-titiknya,” bebernya. Hidayatulloh sendiri menu­turkan, timnya saat ini tengah mendata siswa/i yang tidak memiliki gawai. Data tersebut nantinya akan disampaikan ke wali kota sebagai pedoman dalam pelaksanaan bantuan Bogor Jaga Asa. ”Jadi nanti dari bantuan Bogor Jaga Asa, para pelajar yang tidak me­miliki gawai bisa mendapat­kan bantuan. Walaupun HP bekas, setidaknya bisa diguna­kan untuk belajar selama diberlakukannya sistem PJJ,” ungkapnya. Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Gilang Gugum Gumelar, menilai, setiap program yang mem­berikan dampak langsung kepada masyarakat pasti ang­gota legislatif akan mendukung tersebut. ”Sejauh ini kalau ada langkah memfasilitasi bagi masyarakat kita dari dewan sangat mendukung. Apalagi ini demi mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya. Masih kata anggota DPRD termuda di Kota Bogor ini, pendidikan merupakan salah satu sektor utama dalan ke­hidupan yang tidak boleh dilupakan. Meski dalam kon­disi pandemi, pemerintah wajib hadir untuk memberi­kan bantuan kepada siswa/siswi tidak mampu agar tetap bisa mengejar pelajaran. ”Jangan sampai karena pan­demi, kita sampai kehilangan satu generasi,” tegas Gilang. Sekadar diketahui, Pemkot Bogor sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,7 miliar untuk pengadaan wifi gratis di 797 titik di Kota Bogor.(dil/c/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X