Tim Velox Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh bagian SMKN 1 Cibinong, Selasa (6/10). Selain penyemprotan, tim juga melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap guru dan siswa seputar Covid-19. JURU Bicara Tim Velox BIN, Abdul Razak, menjelaskan, kegiatan ini dilakukan karena tingkat penyebaran Covid-19 di wilayah penyangga ibu kota, seperti Cibinong cukup tinggi. ”Kami perwakilan dari BIN selama 7 bulan ini turun ke berbagai wilayah untuk sosialisasi, edukasi dan dekontaminasi. Di sekolah ini, kita lakukan juga sosialisasi penerapan protokol kesehatan di masa normal baru,” bebernya. Untuk di Bogor, pihaknya telah melakukan dekontaminasi dan sosialisasi di beberapa tempat publik seperti di Masjid Amaliyah Ciawi dan Kampus Universitas Juanda. Selain itu, rencananya giat ini akan dilakukan di SMAN 3 Cibinong. ”Kami turun setiap hari ke berbagai wilayah di Jabodetabek dan Jawa Barat. Jadi, bila dihitung sudah 210 titik yang didatangi. Kegiatan ini dilakukan terus-menerus sampai penyebaran tidak ada dan angka positif Covid menurun, minimal setelah vaksin sudah didistribusikan,” ujarnya. Abdul menjelaskan, Tim Velox BIN ini diterjunkan dengan memiliki fungsi pencegahan dan deteksi dini penyebaran Covid-19. Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cibinong, Cucu Salman, mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan adanya penyemprotan dan sosialisasi dari Tim Velox BIN ini. ”Manfaatnya buat kami, mulai ada siswa yang masuk dengan syarat diizinkan orang tua dan menerapkan protokol ketat. Tapi, masih ada keterbatasan untuk penyemprotan secara keseluruhan. Kami terbantu dengan Tim Velox yang telah melakukan penyemprotan,” ujarnya. Untuk saat ini, sambung dia, hanya 144 siswa yang datang ke sekolah dari 2.169 total jumlah siswa. Mereka bergantian dua sif dengan siswa lainnya setiap hari. Para siswa yang datang hanya difokuskan untuk belajar kompetensi keahlian, sedangkan pelajaran umum dilakukan secara daring. Sementara untuk guru hanya 10 persen yang masuk. ”Luas sekolah 3 hektare ada 30 ruang praktik dan ada 45 kelas. Makanya cukup keteteran untuk penyemprotan. Walau peralatan protokol covid kami sudah tersedia sesuai standar,” tambahnya. (cr3/c/feb/py)