METROPOLITAN – Pasca ditetapkannya Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat untuk 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor rupanya berinisiatif mengikuti langkah Pemprov Jabar. Meski penentuan kenaikan UMK baru dilakukan minggu depan, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bogor, Elia Buntang, memastikan bahwa UMK Kota Bogor akan tetap di angka Rp4,1 juta untuk 2021. ”Bila dilihat kondisi sekarang masa pandemi seharusnya upah kota turun, tapi itu tidak mungkin. Perkiraan saya paling sama dengan tahun lalu di angka Rp4,1 juta,” kata Elia kepada Metropolitan, Selasa (3/11). Tidak adanya kenaikan ini, sambung Elia, dikarenakan sebagian besar usaha di Kota Bogor mengandalkan usaha jasa dan manufaktur serta jenis usaha tersebut yang paling terdampak pada masa pandemi Covid-19 seperti ini. Elia menilai bila upah minimum kota dinaikkan, bukan tidak mungkin usaha yang saat ini tengah kembali bergairah jadi beban meningkatnya biaya operasional. Hal itu pun bisa memicu usaha berhenti dan akan terjadi PHK pekerja. ”Kalau saya melihat, saat ini terpenting bagi pekerja yakni mempunyai pemasukan yang cukup dan rutin setiap bulan. Untuk kenaikan upah, pada dasarnya mereka pun mengerti,” jelas Elia. Ia menambahkan, rapat penentuan UMK nanti akan melibatkan pengusaha, asosiasi pekerja dan pemerintah kota. Bila penetapan sudah dilakukan, maka akan diusulkan ke tingkat provinsi untuk diputuskan. Menanggapi isu tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Ence Setiawan, menilai, Pemerintah Kota Bogor seharusnya mengambil langkah untuk menaikkan UMK Kota Bogor tahun depan. Sebab, masyarakat harus memiliki pendapatan yang lebih, mengingat kondisi pandemi Covid-19 masih akan terjadi tahun depan. ”Kalau UMK ini penting, ya seharusnya naik. Tidak perlu melihat ke provinsi. Kita punya sistem pemerintahan sendiri kan dan masyarakat juga membutuhkan kita,” kata Ence. Lebih lanjut politisi PDI-P ini menilai, UMK Kota Bogor tahun depan seharusnya bisa dinaikkan sampai ke angka Rp5 juta. Hal itu berdasarkan perhitungan kebutuhan pokok masyarakat. Mulai dari pembayaran tagihan listrik, air, tempat tinggal dan kebutuhan pangan. ”Kita kan ekonomi juga terus jalan dan sekarang meningkat, arahnya sudah baik. Maka kita harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat kita,” pungkasnya. (dil/c/mam/py)