Senin, 22 Desember 2025

Demi Bantuan, PT PPE Kejar Target Produksi

- Selasa, 17 November 2020 | 10:47 WIB

METROPOLITAN – Memasuki penghujung 2020, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) mesti bekerja ekstra demi memenuhi target penjualan tahun ini. Hal itu dilakukan demi mendapatkan alat bantuan produksi dari PT Pindad secara cuma-cuma. Direktur PT PPE Kabupaten Bogor, Agus Setiawan, mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan PT Pindad kaitan pengadaan alat produksi. Meski begitu, ada besaran dan target khusus yang mesti dicapai PT PPE jika ingin mendapatkan bantuan alat produksi dari PT Pindad. ”Jadi komitmen dari PT Pindad kalau kita berhasil mendapatkan Surat Perintah Kerja (SPK) sebesar 20 ribu ton selama satu bulan, maka alatnya akan di-backup PT Pindad,” katanya. Hal tersebut terbilang cukup berat lantaran pandemi Co­vid-19 menyebabkan realo­kasi dan refocusing sejumlah keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Kabu­paten Bogor. Hal itu juga membuat target penjualan PT PPE mengalami perubahan. Untuk target penjualan Aspal Mixing Plant (AMP), pihaknya menargetkan pada 2020 se­banyak 20 ribu ton dari se­mula 35 ribu ton. ”Ada peru­bahan target yang kita canang­kan tahun ini. Hal itu karena kita melakukan penyesuaian karena efek dari pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda,” paparnya. Sedangkan untuk sektor beton, karena waktunya re­latif sempit, PT PPE menar­getkan penjualannya seba­nyak 10 ribu kibik. “Untuk target penjualan unit gunung kita minimal 15 ribu BCN atau setara 20 ribu ton selama satu bulan,” sambungnya. Dengan memenuhi target SPK dari PT Pindad, perusa­haan pelat merah Kabupaten Bogor ini sangat diuntungkan karena dapat melakukan in­vestasi lagi-lagi tanpa mengelu­arkan uang sepeser pun. Meski demikian, pihaknya mengaku optimistis bisa me­menuhi target penjualan dan target yang ditetapkan PT Pindad. ”Kita optimis pen­jualan dan SPK dari PT Pindad bisa kita capai,” tegasnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, memin­ta PT PPE harus mampu men­jaga kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Ke­tika dua hal itu bisa dilakukan, bukan tak mungkin produk yang dihasilkan PT PPE akan menarik minat pihak luar bukan hanya internal pemerin­tahan Kabupaten Bogor. ”Tentu kualitas harus baik, jangan sampai tidak baik. Produk juga harus mampu bersaing dengan yang lain,” ujarnya. Burhanuddin juga akan mengimbau Satuan Kerja Pe­rangkat Daerah (SKPD) untuk membantu PT PPE. ”Dari­pada beli keluar ke perusa­haan yang tidak jelas, mending beli di PT PPE, kita juga sam­bil bantu untuk membesarkan perusahaan yang memang milik pemerintah juga,” ung­kapnya. Di samping itu, ia mengakui, banyak sekali evaluasi yang sudah dilakukan di tubuh PT PPE setelah perusahaan mi­lik daerah Kabupaten Bogor itu hampir pailit. Contohnya, saat ini para karyawan mulai mendapatkan haknya sebagai pegawai. ”Ini adalah fase bangkit. Jadi, kita harus saling mem­bantu. Di bawah kepemim­pinan Pak Agus Setiawan, saya punya rasa optimisme tinggi. Mereka bisa bangkit kem­bali dan bisa membantu Pem­kab Bogor dalam beberapa program,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X