Senin, 22 Desember 2025

Densus 88 Ringkus Terduga Teroris di Cibinong, Disergap saat Beli Ketoprak

- Kamis, 19 November 2020 | 12:54 WIB

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial AYR (41) di Perumahan Sentul Estate, Blok O, Nomor 17, RT 01/10, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (18/11). SEORANG warga, Idris, mengaku sempat melihat proses penangkapan AYR. Berdasarkan keterangannya, penangkapan AYR terjadi pada Rabu (18/11) sekitar pukul 08:05 WIB. Sebelumnya, sekitar pukul 08:00 WIB, di kediaman AYR nampak ramai oleh sekelompok orang. Ia belum mengetahui jika se­kelompok orang yang berjum­lah lebih dari 10 orang itu merupakan petugas kepoli­sian yang sedang menyamar. ”Jam 8 itu saya sedang ng­anter istri mengajar di TK tak jauh dari rumah AYR. Saya lihat kok banyak orang dan ada empat mobil. Awalnya saya tidak menyangka kalau itu polisi yang sedang menyamar. Soalnya mereka pakai kaos kayak orang biasa,” katanya. Tepat di gerbang pintu pe­rumahan, ia melihat banyak mobil terparkir. Ia mengira mobil-mobil tersebut meru­pakan pengunjung minimar­ket dan SPBU yang berada tepat di samping kiri dan kanan pintu masuk peruma­han. ”Mobil juga banyak, tapi mobilnya mobil biasa, bukan mobil dinas. Saya kira itu mobil pengunjung Indo­maret dan SPBU. Eh nggak tahunya itu mobil petugas yang menyamar,” ujarnya. Menurutnya, penangkapan AYR terjadi bukan di kedia­mannya, melainkan di depan gerbang perumahan depan SPBU. ”Ditangkapnya bukan di rumah, tapi di luar. Saat AYR beli sesuatu katanya. Jadi bukan di rumah,” tuturnya. Idris mengaku sama sekali tidak mengerti jika AYR sem­pat terlibat jaringan teroris. Bahkan, masyarakat peruma­han memangil AYR dengan sebutan pak haji. ”Saya tidak tahu pasti orangnya seperti apa, tapi yang jelas warga sini manggilnya pak haji,” bebernya. Salah seorang juru parkir minimarket yang tepat di samping pintu masuk peru­mahan menuturkan, seba­nyak sepuluh mobil lebih terparkir rapi di depan mini­market tempatnya berjaga. Sesekali, dirinya melihat belasan orang berbadan tegap keluar-masuk dari mobil dan hilir-mudik di sekitaran pin­tu masuk perumahan. ”Badan­nya besar-besar, gede, hitam kayak orang Ambon gitu. Dia bolak-balik sambil mantau dan melihat-lihat,” akunya. Menurutnya, penangkapan itu terjadi saat AYR hendak membeli ketoprak dengan mengayuh sepeda. Secara tiba-tiba, dia langsung ditang­kap dan dimasukkan ke dalam mobil putih. ”Ditangkapnya itu saat tersangka mau beli ketoprak, tiba-tiba orang-orang seperti Ambon itu lari dan memasukkan tersangka ke mobil. Langsung saja pada pergi,” terangnya. Ia mengaku sama sekali tidak mengetahui jika orang-orang dan mobil-mobil itu berasal dari kepolisian. ”Saya kira ada pejabat sedang berkunjung, soalnya arak-arakan mobilnya banyak. Nggak tahunya itu polisi yang menyamar,” tutur­nya. Pantauan Metropolitan di lokasi, hingga pukul 19.00 WIB, akses pintu masuk menuju Perumahan Sentul Estate di­jaga ketat satpam. Bahkan, setiap orang yang hendak masuk ke perumahan ditanya secara detail terkait keperlu­annya. Tak jarang petugas satpam juga memeriksa identitas pengunjung yang hendak masuk ke area perumahan sambil meninggalkan jaminan identitas, baik KTP-el, SIM hingga STNK. Informasi yang dihimpun, penangkapan AYR tersebut lantaran dirinya pernah men­jabat sebagai sekretaris tiga di Organisasi ANNAS Bogor (Aliansi Nasional Anti Syiah) 2015. Nomornya pernah ter­cover berada di pertemuan Jamaah Islamiyah (JI) pada 22 September 2018 di Ruko Bizpark daerah Kopo Bandung. AYR juga menjabat sebagai kepala iqtishot bithonah. Iq­tishot bithonah adalah sub­bidang di dalam struktur JI yang berisi kumpulan pengu­saha JI yang berperan sebagai salah satu donatur atau sum­ber pendanaan organisasi JI. Di mana dana yang terkumpul itu salah satunya digunakan untuk membiayai pengiriman sekitar 80 anggota JI ke Suri­ah untuk mengikuti pelatihan militer. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago, membenarkan adanya personel Densus 88 Antiteror Polri yang menang­kap seorang terduga teroris Cibinong, Kabupaten Bogor. Namun, lanjut Erdi, Polda Jabar tidak dilibatkan langsung dalam penangkapan tersebut. ”Kami (Polda Jabar) hanya mendapatkan pemberita­huan dan permintaan back up untuk mengamankan lo­kasi penangkapan,” ujarnya di Polda Jabar, Rabu (18/11). Erdi menjelaskan, pihaknya tidak mendapatkan krono­logi secara rinci terkait kasus penangkapan terduga teroris tersebut. ”Kami tidak tahu bagaimana detailnya, karena kami, polres dan jajaran dalam hal ini Polres Bogor hanya diminta backup pengamanan,” katanya (ogi/c/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X