METROPOLITAN – Nasib jembatan MA Salmun akhirnya terjawab sudah. Jembatan yang dinyatakan mengalami kerusakan dan ditutup sejak Agustus ini, rencananya diperbaiki dengan anggaran pemerintah pusat. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menggelar komunikasi dengan pemerintah pusat terkait perbaikan jembatan MA Salmun, pembangunan fly over di pintu kereta MA Salmun dan pengembangan kawasan Stasiun Bogor. Hal tersebut dibenarkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim. Menurut Dedie, untuk menyelesaikan persoalan infrastruktur, Pemkot Bogor perlu membuka komunikasi dengan semua pihak. ”Segala rupa ikhtiar kita lakukan, karena banyak yang harus kita bangun,” kata Dedie, Kamis (19/11). Lebih lanjut Dedie membeberkan, tak hanya jembatan MA Salmun yang menjadi perhatian Pemkot Bogor saat ini. Jembatan Jalak Harupat, Jembatan Satu Duit dan beberapa jembatan yang sudah dibangun sejak zaman kolonial Belanda harus segera diperbaiki. ”Banyak jembatan zaman kolonial Belanda yang kini kondisinya sudah tidak bagus. Jadi memang ada kewenangan provinsi, kewenangan pusat, nah itu harus kita ikhtiarkan. Jadi perlu kemitraan dan perlu dialog dengan pemerintah pusat. Itulah tugas kita,” paparnya. Terkait DED yang sudah dibuat, Kabid Pembangunan dan Kebinamargaan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Dadan Hamdani, menerangkan bahwa untuk pembangunan membutuhkan anggaran sebesar Rp250 miliar untuk MA Salmun. ”Jadi kita untuk DED baru ada MA Salmun. Untuk MA Salmun sekitar Rp250 miliar,” kata Dadan. Lebih lanjut, Dadan mengaku sampai saat ini masih merencanakan anggaran untuk pembebasan lahan. Sebab, berdasarkan rancangan APBD 2021 Kota Bogor, anggaran untuk pembebasan lahan hanya Rp41 miliar untuk Kota Bogor. ”Jadi Rp41 miliar itu bukan untuk PUPR saja, itu secara keseluruhan. Tapi kalau untuk PUPR masih belum tahu kita berapa,” terangnya. Terkait proyek revitalisasi jembatan MA Salmun, Dinas PUPR Kota Bogor diketahui mengajukan proposal anggaran ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, menuturkan, anggaran yang diajukan untuk melakukan revitalisasi jembatan yang usianya hampir 30 tahun ini sebesar Rp80 miliar. ”Kita mengajukan sekitar Rp 80 miliar, jadi secara tidak resmi saya sudah bicara kepada Dinas PUPR di provinsi dan menyampaikan ke kepala Bappeda provinsi, ini mudah-mudahan tidak terpengaruh refocusing anggaran karena covid agar bisa dilaksanakan,” katanya. Chusnul mengungkapkan, anggaran yang diajukan tersebut akan digunakan untuk merevitalisasi dua struktur jembatan di MA Salmun. ”Iya jadi dua konstruksi jembatan yang ada akan kita perbaiki,” ungkapnya. (dil/b/mam/py)