Senin, 22 Desember 2025

Rogoh Rp30 Miliar, Jalan Alternatif Parungbanteng Diresmikan

- Selasa, 1 Desember 2020 | 12:48 WIB

METROPOLITAN - Setelah menemui kebuntuan, pembangu­nan jalan alternatif Parungbanteng yang merupakan lanjutan dari pembangunan interchange Tol Jagorawi KM 42,5 akhirnya rampung. Selesainya pembangunan ini, menandakan salah satu kewajiban dari Summarecon Bogor terkait Pra­sarana dan Sarana Utilitas (PSU) sudah terpenuhi. Direktur Proyek Summare­con Bogor, Hari Arif Sofyan, menerangkan, anggaran yang digelontorkan untuk membangun jalan sepanjang 650 meter dengan lebar 11 meter ini mencapai Rp30 mi­liar. ”Jalan ini sendiri nanti menghubungkan wilayah Kabupaten Bogor di Suka­raja, terhubung sampai ke Kota Bogor yaitu jalan R3,” jelas Hari kepada Metropoli­tan, Senin (30/11). Hari membeberkan, untuk membangun jalan alternatif ini, proses yang paling sulit dilalui adalah pembebasan lahan. Di mana terdapat 20 bidang lahan yang harus dibe­baskan. Begitu juga dengan kondisi lahan yang sudah pin­dah tangan atau diwariskan menjadi salah satu penyebab sulitnya melakukan pembeba­san lahan. ”Tapi karena memang waktu itu ada posisinya ba­nyak tanah sudah posisi waris, jadi memang ada yang sudah dipecah ke beberapa keluarga. Tapi, kita bisa bebasin semua­nya akhirnya,” beber Hari. Ke depan, Summarecon rencananya menghibahkan dua unit bus yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai shuttle bus di kawasan Bogor Timur. Penyerahan bus ter­sebut menjadi salah satu sya­rat PSU Summarecon Bogor kepada Pemkot Bogor. ”Se­benarnya untuk mendukung mobilitas warga terutama di Bogor Timur. Jadi, kita ber­harap bisa dimanfaatkan se­bagai shuttle nantinya. Tapi itu kami serahkan pada pem­kot untuk pemanfaatan nanti­nya,” paparnya. Di lokasi yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya, meni­lai dengan diresmikannya dan diserahkannya jalan alternatif Parungbanteng, maka kema­cetan yang diprediksi akan terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti bisa terurai. ”Saat exit tol bisa diaktifkan Desember, saya kira ini akan menjadi solusi untuk mengurai kemacetan saat libur Nataru, karena selama ini kan kendaraan berfokus di Ba­ranangsiang,” kata Bima. Dengan selesainya pembangu­nan jalan alternatif Parungban­teng ini, membuat pemkot harus sesegera mungkin me­lanjutkan proyek pembangunan R3. Sejauh ini pemkot masih harus membebaskan 24 bidang lahan, mulai dari Parungban­teng hingga Wangun. ”Perlu kesepakatan dengan pemilik lahan penganggaran. Bicara anggaran juga sekarang kan sedang dirasionalisasi, jadi masih bertahap lah. Ma­sihh perlu beberapa tahun lagi agar R3 nyambung dengan semuanya,” pungkasnya.(dil/c/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X