METROPOLITAN - Perselisihan yang terjadi di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Bogor akhirnya mengemuka ke publik usai ketua DPC Demokrat mendapatkan somasi dari Kantor Hukum JP Winata, karena diduga memalsukan Surat Keputusan (SK) pengurus. Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bogor, R Dodi Setiawan, mengaku akan melakukan somasi balik kepada Ryan Syarief karena telah melakukan pencemaran nama baik terhadap DPC Partai Demokrat Kota Bogor dan namanya pribadi. ”Ini akan saya somasi balik, karena pencemaran nama baik saya dan Demokrat, karena di 2018 masalah ini sudah clear,” kata Dodi kepada Metropolitan, Minggu (3/1). Lebih lanjut pria yang akrab disapa Odoy ini menceritakan jika duduk permasalahan yang saat ini tengah digoreng terkait tidak adanya nama Ryan Syarief di jajaran pengurus DPC Demokrat. Padahal saat SK Kepengurusan DPC Partai Demokrat Kota Bogor dikeluarkan pada 2018, nama Ryan Syarief terdaftar sebagai wakil sekretaris IV. ”Ryan itu harusnya wakil sekretaris IV, tapi Ryan mengajukan pengunduran diri secara lisan ke staf di DPC Partai Demokrat,” jelasnya. Menurut Dodi, Ryan melayangkan somasi karena berambisi menjadi sekretaris DPC Partai Demokrat yang saat ini dijabat Agus Sulaksana. Padahal masalah ini sudah diselesaikan pada 2018. ”Hasil pleno umum itu sekretaris harus pemilik suara terbanyak dan itu disetujui DPP. Ini saksinya sudah banyak dan ini kasus 2018 sudah clean and clear,” ungkapnya. Sementara itu, Kuasa Hukum dari Ryan Syarief, dari JP Winarta, Jajang Furqon mengaku bakal melaporkan adanya dugaan pemalsuan SK DPP Partai Demokrat tentang susunan kepengurusan DPC Partai Demokrat Kota Bogor masa bakti 2018-2023 kepada kepolisian. ”Besok kami akan layangkan somasi kedua dan terakhir. Lalu kalau tidak ada jawaban, maka pada 10 Januari kami akan buat Laporan Polisi (LP),” katanya. Jajang menerangkan, pemalsuan SK Kepengurusan ini diduga dilakukan ketua DPC Partai Demokrat. Di mana pada lampiran kepengurusan terdapat perubahan nama, namun dalam SK yang diterbitkan DPP Partai Demokrat tidak ada perubahan. ”Terutama dalam lampuran pengurus Harian DPC. Jadi ada perubahan nama, tapi SK- nya tidak ada pembaruan dari DPP. Jadi, dugaan itu diganti sama ketua DPC,” pungkasnya.(dil/b/mam/py)