Penyakit masyarakat rupanya sulit dihindarkan. Bagaimana tidak, di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), masih ada saja segelintir orang yang nekat berkumpul sambil bermain judi sabung ayam. Ya, seperti yang terjadi di Kampung Cibitung, Kecamatan Tenjolaya, sembilan pria paruh baya dicokok Tim Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bogor. KAPOLRES Bogor, AKBP Harun, menjelaskan, kejadian ini diawali dengan adanya informasi dari masyarakat terkait adanya judi sabung ayam. Saat dicek ke tempat kejadian, polisi mendapati kerumunan masyarakat. ”Ternyata benar di TKP banyak kerumunan orang yang melaksanakan perjudian di sana,” kata Harun dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Kamis (4/2). Untuk menangkap para pejudi, jajaran Satreskrim Polres Bogor melakukan penyamaran dan pengintaian di lokasi sabung ayam. Mereka pun kocar-kacir melihat aparat menyergap lokasi sabung ayam. Alhasil, petugas kepolisian mengamankan sembilan tersangka berinisial MI, JS, FM, ES, DS, DN, DS, CK dan AS. Termasuk disita pula barang bukti tujuh ekor ayam aduan. ”Ada sembilan tersangka di sini. Sedangkan barang bukti yang kita sita ada tujuh ayam aduan, dua ember, jam dinding, kemudian satu kalangan untuk pelaksanaan adu ayamnya,” bebernya. Harun menjelaskan, para tersangka terancam Pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. Selain itu, di masa PPKM ini tidak boleh ada kegiatan yang mengundang kerumunan. “Saat ini ada pembatasan kegiatan masyarakat, namun mereka malah berkerumun dan melakukan tindak pidana perjudian,” katanya. Sementara itu, warga Cibitung, Ade, mengaku bersyukur dengan digerebeknya lokasi sabung ayam di kampungnya tersebut. Sebab, lokasi tersebut sangat meresahkan warganya. Namun tidak ada satu pun yang berani memberitahunya. ”Memang cukup lama, apalagi tempatnya juga agak tersembunyi gitu. Jarang orang tahu kalau di situ tempat sabung ayam,” katanya. Menurutnya, warga yang datang untuk sabung ayam itu dari berbagai wilayah. ”Dulu sempat ada bapak-bapak di mobil nanya lokasi tempat adu ayam. Pas ditanya balik katanya dia dari Tangerang,” ungkapnya. (dil/a/mam/py)