Awal tahun akrab dengan curah hujan yang tinggi di Kota Bogor. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun dituntut harus siap dalam menghadapi berbagai situasi. Salah satunya merekrut relawan wanita atau srikandi BPBD agar penanganan bencana lebih humanis. KEPALA BPBD Kota Bogor, Priyatnasyamsah, mengatakan, dalam kesiapsiagaan bencana yang dilakukan BPBD, para relawan dilatih untuk bisa menghadapi berbagai situasi dan kondisi bencana. Termasuk upaya pencegahan. Srikandi BPBD ini bertujuan agar penanganan bencana lebih humanis. ”Berbagai upaya kami lakukan, mulai dari skema pencegahan hingga pelatihan para relawan. Nah, kami coba rekrut relawan perempuan agar penanganan bencananya lebih humanis,” katanya. Ia mencontohkan, ketika terjadi sebuah bencana dan mengharuskan evakuasi pada korban perempuan, tentu akan lebih nyaman ketimbang proses evakuasi oleh relawan laki-laki. ”Memang nggak selalu seperti itu ya. Hanya saja dengan adanya relawan wanita, proses penanganan bencana akan lebih efektif karena ada rasa nyaman ketika korban wanita misalnya, dibantu wanita pula,” terangnya. Ia juga mengakui bahwa relawan wanita tidak kalah dengan relawan laki-laki. Apalagi dengan bekal yang diberikan BPBD, maka kemampuan penanganan para relawan diharapkan lebih punya manfaat. ”Dengan inovasi ini, diharapkan kami bisa memberikan kinerja yang baik. Apalagi awal tahun ini cuaca kerap tidak menentu dan seringkali ada bencana. Mudah-mudahan tidak, tapi kalaupun ada tentu kita sudah siap,” tegasnya. Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri, mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemkot Bogor melalui BPBD Kota Bogor. Dengan relawan perempuan, penanganan bencana memang lebih humanis. Ia berharap adanya relawan perempuan jadi motivasi dan peningkatan kinerja bagi BPBD Kota Bogor dalam penanganan bencana. Padahal, ia sendiri paham para relawan tidak mendapat honor yang cukup memadai. Panggilan jiwa dan rasa sosial itulah yang membuat mereka bergabung. Sehingga pihaknya berharap ada perbaikan pos anggaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk biaya relawan BPBD. ”Ini sudah bagus. Ada srikandi wanita, jadi penanganan bencana lebih humanis. Nah saya kira ini harus didorong juga agar penganggaran yang lebih baik untuk BPBD Kota Bogor. Supaya para relawan mendapat apreasiasi. Ini pekerjaan yang nggak mudah loh,” tutur ASB, sapaan karibnya. Inovasi ini, sambung ASB, seharusnya bisa ditiru SKPD lain untuk membawa situasi dan kinerja yang lebih humanis dalam melayani masyarakat Bogor. ”Yang jelas ini inovasi yang bagus. Kita akan dorong supaya ada anggaran yang lebih baik untuk para relawan BPBD ini,” pungkasnya. (ryn/mam/py)