Senin, 22 Desember 2025

Positif Covid, 819 Nakes nggak Bisa Divaksin

- Kamis, 11 Februari 2021 | 10:36 WIB

METROPOLITAN – Sejak tiba di Kabupaten Bogor pada Selasa (26/1), program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah pusat terus digeber Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor. Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, mengatakan, saat ini dari 25.600 dosis vaksin yang diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, 71 persen di antaranya sudah disuntikkan kepada 12.800 tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai penerima vaksin. ”Sebanyak 71 persen itu data per hari ini ya. Kemun­gkinan jumlah itu akan beru­bah, mengingat vaksinasi Covid-19 terus kami lakukan di Fasilitas Pelayanan Kese­hatan (Fasyankes) yang sudah ditetapkan,” katanya, Rabu (10/2). Jika semula 25.600 vaksin bakal didistribusikan ke 121 Fasyankes se-Kabupaten Bo­gor, sambung dia, untuk mem­percepat proses pendistribu­sian Dinkes menambah jum­lah Fasyankes yakni 136. Di antaranya terdiri dari 101 puskesmas, 4 RSUD, RS PG, RS AU, 7 klinik dan 15 rumah sakit swasta. Disinggung soal penyele­saian vaksin, wanita yang akrab disapa Mike ini menargetkan proses vaksinasi Covid-19 bisa selesai lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan. ”Kalau di jadwal awal, vaksin ini sele­sai April. Tapi semoga bisa lebih cepat. Semoga akhir Februari bisa selesai program vaksinasi untuk nakes,” paparnya. Orang nomor satu di Dinkes Kabupaten Bogor itu juga meminta tenaga kesehatan yang sudah menjalani vaksi­nasi tetap menjaga protokol kesehatan. ”Saat divaksin tubuh kita ada virus yang di­lemahkan, dengan harapan membentuk antibodi. Tapi, protokol kesehatan tetap ha­rus dijaga,” bebernya. Sementara itu, sekitar 819 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bogor dipastikan tidak bisa mendapatkan vak­sin Covid-19. Meski begitu, vaksin tetap bakal didistribu­sikan untuk nakes sebagai prioritas. Kepala Bidang (Kabid) Kese­hatan Masyarakat pada Din­kes Kabupaten Bogor, Dede Agung, mengatakan, sejauh ini ada sekitar 819 nakes ter­konfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu dipastikan terus bertambah, mengingat pan­demi masih terus melanda. ”Sejauh ini ada sekitar 819 nakes yang terkonfirmasi po­sitif Covid-19. Otomatis me­reka tidak bisa menerima vaksin, karena mereka penyin­tas (orang yang sembuh dari Covid-19). Tapi tetap kuota kosong ini akan diisi nakes lainnya,” katanya, Rabu (10/2). Kuota vaksin Covid-19 nanti­nya, tambah dia, bakal dip­eruntukkan nakes yang ber­tugas di luar Fasyankes Pem­kab Bogor, seperti Klinik Mandiri hingga rumah sakit swasta rujukan Covid-19. ”Saat ada nakes kita positif Covid-19 atau tidak lolos fase screening vaksin Covid-19, nantinya akan kami ganti dengan nakes dari luar. Se­perti nakes klinik dan nakes rumah sakit swasta. Tapi tetap nakesnya harus yang me­nangani Covid-19,” ujarnya. Berdasarkan data yang ada, jumlah nakes yang terdaftar sebagai penerima vaksin Co­vid-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 16.940. Dari jumlah itu, hanya 12.800 nakes yang menerima vaksin Covid-19 di tahap pertama ini. Dengan demikian, 12.800 vaksin ter­sebut bakal tetap didistribu­sikan dan diperuntukkan nakes Kabupaten Bogor. ”Jadi, kalau ada nakes yang tidak bisa terima vaksin, kan ada yang masih waiting list. Tetap sesuai ketentuan. Untuk tahap pertama ini vaksin Co­vid-19 untuk nakes dulu,” tegasnya. (ogi/c/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X