METROPOLITAN – Sejak tiba di Kabupaten Bogor pada Selasa (26/1), program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah pusat terus digeber Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor. Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, mengatakan, saat ini dari 25.600 dosis vaksin yang diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, 71 persen di antaranya sudah disuntikkan kepada 12.800 tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai penerima vaksin. ”Sebanyak 71 persen itu data per hari ini ya. Kemungkinan jumlah itu akan berubah, mengingat vaksinasi Covid-19 terus kami lakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang sudah ditetapkan,” katanya, Rabu (10/2). Jika semula 25.600 vaksin bakal didistribusikan ke 121 Fasyankes se-Kabupaten Bogor, sambung dia, untuk mempercepat proses pendistribusian Dinkes menambah jumlah Fasyankes yakni 136. Di antaranya terdiri dari 101 puskesmas, 4 RSUD, RS PG, RS AU, 7 klinik dan 15 rumah sakit swasta. Disinggung soal penyelesaian vaksin, wanita yang akrab disapa Mike ini menargetkan proses vaksinasi Covid-19 bisa selesai lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan. ”Kalau di jadwal awal, vaksin ini selesai April. Tapi semoga bisa lebih cepat. Semoga akhir Februari bisa selesai program vaksinasi untuk nakes,” paparnya. Orang nomor satu di Dinkes Kabupaten Bogor itu juga meminta tenaga kesehatan yang sudah menjalani vaksinasi tetap menjaga protokol kesehatan. ”Saat divaksin tubuh kita ada virus yang dilemahkan, dengan harapan membentuk antibodi. Tapi, protokol kesehatan tetap harus dijaga,” bebernya. Sementara itu, sekitar 819 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bogor dipastikan tidak bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Meski begitu, vaksin tetap bakal didistribusikan untuk nakes sebagai prioritas. Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kabupaten Bogor, Dede Agung, mengatakan, sejauh ini ada sekitar 819 nakes terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu dipastikan terus bertambah, mengingat pandemi masih terus melanda. ”Sejauh ini ada sekitar 819 nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19. Otomatis mereka tidak bisa menerima vaksin, karena mereka penyintas (orang yang sembuh dari Covid-19). Tapi tetap kuota kosong ini akan diisi nakes lainnya,” katanya, Rabu (10/2). Kuota vaksin Covid-19 nantinya, tambah dia, bakal diperuntukkan nakes yang bertugas di luar Fasyankes Pemkab Bogor, seperti Klinik Mandiri hingga rumah sakit swasta rujukan Covid-19. ”Saat ada nakes kita positif Covid-19 atau tidak lolos fase screening vaksin Covid-19, nantinya akan kami ganti dengan nakes dari luar. Seperti nakes klinik dan nakes rumah sakit swasta. Tapi tetap nakesnya harus yang menangani Covid-19,” ujarnya. Berdasarkan data yang ada, jumlah nakes yang terdaftar sebagai penerima vaksin Covid-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 16.940. Dari jumlah itu, hanya 12.800 nakes yang menerima vaksin Covid-19 di tahap pertama ini. Dengan demikian, 12.800 vaksin tersebut bakal tetap didistribusikan dan diperuntukkan nakes Kabupaten Bogor. ”Jadi, kalau ada nakes yang tidak bisa terima vaksin, kan ada yang masih waiting list. Tetap sesuai ketentuan. Untuk tahap pertama ini vaksin Covid-19 untuk nakes dulu,” tegasnya. (ogi/c/mam/py)