Senin, 22 Desember 2025

Sambangi Graha Pena, Eddy Soeparno Bicara Peran Pers Kini

- Kamis, 18 Februari 2021 | 11:50 WIB

METROPOLITAN - Ang­gota DPR RI yang juga Se­kretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, me­nyambangi Graha Pena Ra­dar Bogor, Rabu (17/12). Usai lawatan resesnya di dua titik di Kota Bogor itu, ia meluangkan waktu men­dengarkan per­soalan di wilayah. Ia mengatakan, pers harus tetap menjalankan perannya dalam men­jaga kualitas demokrasi di Indonesia. Terlebih saat pandemi Covid-19 seperti ini. Hal itu merupakan tugas berat lantaran punya pesaing utama, yakni media sosial. ”Pesaing utama saat ini justru datang dari media sosial. Banyak informasi yang ber­tebaran di media sosial. Ba­nyak juga yang sulit diper­tanggungjawabkan kebenar­annya,” ujarnya.­ ”D isitu pentingnya peran pers menjaga kualitas de­mokrasi kita. Jangan sampai nanti masyarakat memper­cayai berita-berita dari med­sos yang tidak bisa dipertang­gungjawabkan. Banyak ho­aks beredar di sana,” sambung pria yang duduk sebagai wakil ketua Komisi VII DPR RI itu. Meski begitu, ia menilai siapa pun boleh melontarkan kritik selama tidak melang­gar hukum, norma dan etika. ”Sah-sah saja menyampaikan pendapat,” imbuhnya. Selain itu, Eddy Soeparno juga menjabarkan kondisi PAN saat ini. Sebagai partai tengah yang identik dekat dengan kaum intelektual, hal itulah yang ingin ia lestarikan dan dikuatkan dalam partai. Terutama kader PAN yang sudah menjabat di eksekutif ataupun legislatif. ”Saya minta semua vokal, bicara dan tindakan untuk masyarakat. Mulai di daerah hingga DPR RI. Itu juga yang jadi penilaian (kinerja). Paling tidak, dari hal bentuk per­sepsi di masyarakat,” terang Kang Eddy, sapaan karibnya. Sementara itu, CEO Radar Bogor Grup, Hazairin Sitepu, menilai, saat ini kualitas de­mokrasi di Indonesia sema­kin menurun. Hal itu dibuk­tikan dengan banyaknya sorotan terhadap persoalan kritik untuk pemerintah. UU ITE juga cenderung men­ghantui pers sebagai ujung tombak tegaknya demo­krasi. Oleh karena itu, tugas-tugas media mainstream dalam menopang demo­krasi selayaknya buah simala­kama. “Demokrasi tidak akan ma­tang jika pers tidak berfung­si dengan baik. Nanti malah yang terjadi demokrasi hanya simbolik. Masyarakat tidak bisa menyampaikan apa-apa karena takut ditangkap, takut dipenjara,” tuturnya. Dalam silaturahmi ini, ha­dir pula Ketua DPD PAN Kota Bogor Safrudin Bima, anggota DPRD Fraksi Ama­nat Nurani (FAN) Rifki Alay­drus, GM Harian Metropo­litan Rama Irawan beserta pimpinan anak perusahaan Radar Bogor Grup lain. (ryn/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X