Mulai Rabu (24/2), Polresta Bogor Kota bakal mengalihkan arus lalu lintas (lalin) di dua titik jalan hingga enam bulan ke depan. Jalan Raya Pahlawan arah Empang dan sebaliknya serta ruas Jalan Raya Paledang tidak dapat dilalui sementara imbas pembangunan jalur rel ganda atau double track. KANIT Turjawali pada Polresta Bogor Kota, AKP Budi Suratman, mengatakan, selain mengalihkan arus, petugas juga sudah menyiapkan jembatan sementara atau jembatan bailey untuk kedua jalur tersebut. Sudah dilakukan dua kali uji coba bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor. “Jadi, pada Rabu (24/2) mulai pengalihan arus dan pembongkaran jembatan mulai jam 08:00 WIB sampai enam bulan ke depan,” kata Budi, Selasa (23/2). Budi menjelaskan, pengalihan arus tersebut dilaksanakan karena dalam proyek rel ganda sesi satu dan dua ini terdapat kegiatan pembongkaran jembatan. Di mana pengerjaannya dilaksanakan sepanjang hari. “Jadi, pelaksanaan pengalihan arus pagi ketemu pagi lagi,” tuturnya. Tak hanya itu, Budi menegaskan, kendaraan besar seperti bus dan truk tronton tidak bisa melewati kedua jalur tersebut, baik di Jalan Pahlawan maupun Jalan Paledang. Bahkan, petugas menempatkan alat pengukur kendaraan di dekat Jalan Pahlawan, tepatnya di Simpang Bogor Nirwana Residence (BNR) agar tak ada kendaraan besar yang bisa menerobos. “Yang bisa melintas di jalur Empang adalah kendaraan umum. Kecuali tronton atau kendaraan besar, sehingga tidak bisa memasuki jalur seputaran Empang,” tegasnya. Sama halnya dengan Jalan Paledang, petugas akan ditempatkan di pertigaan Bank BNI. Sehingga kendaraan yang bisa memasuki Jalan Paledang hanya kendaraan umum dan kendaraan pribadi, kecuali kendaraan besar. Budi menambahkan, Satlantas Polresta Bogor Kota bersama Dishub Kota Bogor juga melakukan imbauan dan sosialisasi melalui sosial media. Selain itu, pihak proyek juga langsung menyampaikan ke masyarakat agar mengambil jalur yang lebih baik. “Nanti ada plang atau imbauan di titik simpul, terutama di Simpang Ekalokasari, di Internasional Motor maupun di Simpang BNR, sekaligus di BNI, di PLN Paledang maupun di seputaran Jembatan Merah,” tuturnya. Di lokasi yang sama, Koordinator Lapangan pada proyek double track, Nugroho, mengatakan, estimasi pengerjaan double track sesi satu dan dua ini ditarget lima hingga enam bulan. “Estimasi pekerjaan itu sekitar lima sampai enam bulan. Mulai dari kita bongkar jembatan lama sampai pembuatan jembatan baru. Ini sesi kedua,” ujarnya. Sebelumnya, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri, memaparkan, pembangunan double track Bogor-Sukabumi segmen Paledang-Cicurug sudah mencapai 70 persen. Pembangunan segmen tersebut ditarget selesai tahun ini. “Total progres fisik untuk Kegiatan Pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Bogor– Sukabumi segmen Paledang– Cicurug sudah mencapai 70 persen, dengan rencana progres 100 persen pada 2021,” katanya. Erni menjelaskan, terdapat kendala dan permasalahan pada pembangunan double track, terutama pada segmen Paledang–Ciomas. Di mana posisi track eksisting berada di pemukiman penduduk. Bahkan, Erni mengatakan, sebagian lahan tersebut sudah tergerus. Lahan ROW pun sudah berada di Sungai Cisadane, sehingga memerlukan penanganan khusus. “Selain itu, kondisi morfologi Kabupaten Bogor sebagian besar berupa dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan yang terdiri dari andesit, tufa dan basalt yang memiliki sifat jenis batuan relatif lulus air, di mana kemampuannya meresapkan air hujan tergolong besar,” pungkasnya. (ryn/mam/py)