Senin, 22 Desember 2025

Nggak Ada Duit, Revitalisasi Jembatan Otista dan Sempur Ditunda

- Rabu, 10 Maret 2021 | 10:51 WIB

METROPOLITAN – Rencana revitalisasi dua jembatan yakni Jembatan Otista dan Jembatan Sempur harus tertunda. Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak bisa menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal itu karena pembangunan dua jembatan tersebut bisa memakan waktu lebih dari setahun atau multiyears. “Jadi yang namanya membangun jembatan kan nggak mungkin cuma delapan atau sembilan bulan. Pembangunan (jembatan) bisa satu setengah tahun,” ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. Menurutnya, anggaran revitalisasi Jembatan Otista yang menelan Rp120 miliar dan Jembatan Sempur sebesar Rp75 miliar sudah diajukan dalam pengajuan dana pinjaman PEN. Sayangnya, PEN tidak bisa menggunakan anggaran multiyears. Padahal, revitalisasi masing-masing jembatan bisa memakan waktu lebih dari satu tahun. Oleh karena itu, Dedie men­gatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mencari alternatif untuk re­vitalisasi kedua jembatan tersebut termasuk ke pemerin­tah pusat. Apalagi, kedua jembatan yang terletak di pusat kota itu dinilai krusial, bahkan sudah dibangun sejak sekitar 1940. “Kan itu jembatan kalau nggak salah dibangun 1940, jadi konstruksinya sudah tidak memadai. Nah, kita mencari alternatif bagai­mana dua jembatan yang krusial ini bisa ditangani oleh bantuan pemerintah pusat,” jelas Dedie. Menurut Dedie, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sempat mengajukan dana revitali­sasi Jembatan Otista dan Sem­pur ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Namun, pengajuan tersebut dibatalkan Pemprov Jawa Barat karena dana yang dimiliki tidak men­cukupi. Oleh karena itu, Pemkot Bogor mengajukan dana pinjaman PEN untuk pembangunan kedua jem­batan tersebut ke Pemprov Jabar. Ternyata aturan me­larang anggaran digunakan untuk lebih dari setahun. “Padahal uangnya sudah disiapkan, tapi tidak bisa. Jadi ya sudah kita batalkan,” kata Dedie. Dia melanjutkan, Pemkot Bogor sudah bertemu Kemen­terian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal itu diikuti dengan Tim Kementerian PUPR yang meng­gelar survei. “Jadi kita sedang menunggu kebijakan pusat untuk bisa membantu Pemkot Bogor dalam mengatasi per­masalahan Jambatan Otista dan Jembatan Sempur,” tutur Dedie. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menjelaskan, pemerintah pusat memang memberikan batasan pelaks­anaan proyek yang meng­gunakan dana pinjaman PEN. “Tadinya kita pikir peluang PEN pinjaman tidak berbunga bayarnya delapan tahun men­guntungkan. Tapi ternyata ada batasan dari PEN dilaksana­kan sebelum perubahan ang­garan,” ujarnya. Selain pembangunan dua jembatan, Pemkot Bogor juga mengajukan pembangunan dua blok Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RSUD Kota Bogor sebesar Rp255 miliar dan pengembangan kawasan Suryakencana Rp30 miliar. Sehingga total pinjaman yang diajukan Pemkot Bogor sebe­sar Rp494,5 miliar. (rep/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X