Pemerintah harus hadir di tengah persoalan masyarakat. Inilah kalimat yang terlontar dari Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, ketika ditemui usai pelantikan 36 lurah se-Kota Bogor pada 26 Februari 2021. ADA 68 kelurahan di Kota Hujan yang tersebar di enam kecamatan. Sebagai kota yang tengah mengembangkan sektor jasa dan pariwisata, Bogor memiliki segudang potensi yang tak terlepas dari persoalan sosial. Untuk itu, Dedie Rachim meminta lurah memiliki kapasitas dalam menyelesaikan permasalahan warga di wilayah. ”Yang paling penting dan harus terpatri didasar hati, kita ini pelayan masyarakat, bukan bos,”ujar lelaki yang dikenal ramah dan tegas saat mengambil kebijakan itu. Jangan sampai, sambung dia, persoalan yang bisa diselesaikan di tingkat kelurahan harus ditangani dinas terkait. Untuk itu, lelaki yang juga calon ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2021-2025 Jawa Barat ini berpesan agar lurah turun langsung untuk berinteraksi dengan tokoh dan masyarakat sekitar. ”Ingat, kita ini digaji dengan uang rakyat. Jangan sampai kita mengabaikan tuan kita. Tuan kita adalah rakyat,” tegasnya. Tak hanya itu, Dedie meminta lurah selalu berinovatif dan solutif ketika memimpin wilayah hingga menyelesaikan persoalan di masyarakat. ”Program pemerintah kota dan kelurahan harus bersinergi. Aspirasi masyarakat menjadi pondasi utama buat kita untuk bekerja,” tukasnya.(yok/py)