Senin, 22 Desember 2025

Target PAD Turun, Dewan Minta Bapenda Kerja Keras

- Selasa, 30 Maret 2021 | 11:03 WIB

METROPOLITAN – Pan­demi Covid-19 yang masih melanda, rupanya membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus menyesuaikan target Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun ini PAD Kota Bogor ditargetkan kurang dari Rp1 triliun, tepatnya Rp966,9 miliar. Di mana target PAD dari sektor Pajak Daerah mencapai Rp651 miliar. Hingga akhir triwulan per­tama 2021, beberapa sektor sumber Pajak Daerah sudah cukup baik dibandingkan pe­riode yang sama tahun lalu. Seperti Pajak Bumi dan Bangu­nan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Namun beberapa sektor pajak lain, seperti Pajak Restoran, Pajak Hotel dan Pajak Hiburan masih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2020. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapen­da) Kota Bogor, Lia Kania Dewi. “PBB-P2 misalnya realisasi sampai Maret sudah Rp62,3 miliar dibanding Maret tahun lalu baru Rp11,2 miliar. Untuk BPHTB sudah Rp38 miliar dibanding tahun lalu baru Rp27,4 miliar,” katanya ke­pada Metropolitan. “Ini menggambarkan mun­gkin bagi masyarakat 2020 itu masih menunggu wait and see lah, melihat perkembangan. Tapi ketika 2021, orang mulai yakin untuk membelanjakan uang membeli rumah, misal­nya,” ungkapnya. Sama seperti sektor Pajak Daerah dari PBB-P2, di mana pemkot punya kebijakan relaksasi dengan diskon buat wajib pajak sejak Februari sebesar 15 persen, pada Ma­ret 10 persen dan saat ini 5 persen. “Antusiasme masy­arakat memanfaatkan saat diskon cukup baik membay­arkan PPB lebih awal,” lanjut­nya. Sedangkan capaian sektor Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan dan hotel masih rendah. Terlihat pada capaian hingga Maret ini di­bandingkan capaian periode yang sama pada 2020. “Pajak Restoran ini baru Rp23,4 mi­liar dibanding tahun lalu su­dah Rp39 miliar. Lalu Pajak Hotel baru capai Rp13,7 mi­liar, sedangkan Maret sudah Rp21,8 miliar. Lalu, Pajak Hi­buran baru Rp1,4 miliar, di saat tahun lalu pada periode yang sama sudah Rp7,8 mi­liar,” bebernya. Maka dari itu, ia berharap sektor Pajak Daerah PBHTB dan PBB bisa menutup defisit dari sisi pajak hiburan dan hotel. Tahun ini PAD Kota Bogor ditarget kurang dari Rp1 triliun, tepatnya Rp966,9 mi­liar. Di mana target PAD dari sektor Pajak Daerah mencapai Rp651 miliar. Target itu mer­upakan hasil perhitungan potensi di tengah masa pen­demi. Sehingga pada 2021 target PAD belum menyentuh angka Rp1 triliun. “Target (PAD) tentunya ha­sil penyesuaian sesudah ada­nya Covid-19. Jika sebelumnya PAD 2020 target awal itu Rp1,83 miliar, tapi ada penyesuaian saat refocusing, kemudian dalam APBD Perubahan. Jadi target (PAD) 2021 tetap ada penyesuaian,” tuturnya. Lia mengungkapkan, untuk PAD dari sumber penerimaan pajak daerah tahun ini sebe­sar Rp651 miliar. Ia optimis dengan target tersebut di tengah kondisi saat ini akan tercapai setelah melihat proy­eksi laju pertumbuhan eko­nomi nasional membaik se­besar 5 persen tahun ini. “Ini artinya memberikan harapan bahwa ekonomi akan tumbuh yang tentunya dibarengi dengan selesainya vaksinasi,” ujarnya. Nasib Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022 Kota Bogor ditentukan dari sekarang. Sebab, sektor PAD Kota Bogor anjlok jika diban­dingkan tahun sebelumnya. Tiga sektor pendapatan yang selalu menjadi andalan yakni Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan dan hotel masih rendah realisasinya pada triwulan pertama ini. Melihat kondisi ini, anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Lusiana Nurissiyadah, meni­lai Bapenda Kota Bogor harus bekerja lebih ekstra agar target pendapatan Kota Bogor tahun depan bisa maksimal. ”Ya tiga sektor itu kan selalu men­jadi andalan, karena pajaknya tinggi. Nah, sekarang tinggal Bapenda meningkatkan penda­patan pajaknya,” ujar Lusi. Ia juga mengaku belum bisa berbicara banyak terkait target pendapatan tahun depan yang akan berpengaruh pada APBD Kota Bogor. Namun jika kon­disi seperti ini dibiarkan dan pandemi belum bisa diken­dalikan, bukan tidak mungkin APBD Kota Bogor akan men­galami penurunan. ”Jadi, selama ini kita minta tamu yang datang ke Kota Bogor menginap di hotel Kota Bogor, jangan di Kabu­paten Bogor. Itu untuk mendo­rong pendapatan dari sektor pajak tentunya,” pungkasnya.(dil/b/ryn/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X