METROPOLITAN – Dalam masa reses, Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyambangi Bank Sampah Siliwangi dan Kelompok Tani Dewasa (KTD) Mulya Tani di RW 03 Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur. Dalam kunjungannya, Jenal didampingi Lurah Sukasari Surya Hasan melihat pengelolaan bank sampah maupun KTD. Namun yang lebih menarik perhatiannya, Jenal melihat langsung bagaimana proses pembudidayaan larva maggot. Maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) merupakan larva dari lalat BSF yang tidak berbahaya bagi manusia. Bahkan, maggot ini pengurai sampah organik, sehingga dapat membantu permasalahan sampah di lingkungan masyarakat. Ia mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut Jenal, keberadaan bank sampah adalah hal yang sangat dinanti pemerintah. Bank sampah di Sukasari ini berhasil dengan konsistensi yang dilakukan pengurus maupun warganya. “Di sini selain konsistensi warga, termasuk pengurusnya, tapi menghasilkan multiplayer effect seperti hasil sampah organik menimbulkan budidaya larva maggot yang bernilai ekonomis, bisa digunakan sebagai pakan ikan atau ternak unggas,” kata JM, sapaan akrabnya. Selain itu, lanjut Politisi Gerindra itu, juga bisa dibuat pelet bahkan pupuk organik sehingga hal ini patut dicontoh semua wilayah di Kota Bogor. “Terlebih yang paling penting pemerintah tidak memandang sebelah mata,” ujarnya. Menurutnya, sebetulnya ini yang pemerintah cari selama ini, bagaimana bisa mengurangi volume sampah di tingkat basis masyarakat. Dia juga berjanji akan mendorong apa yang menjadi kendala dalam pengelolaan bank sampah maupun KTD. “Saya rasa ini patut kita dorong dan dukung, dari kebijakan apa pun di pemerintah saya akan coba gali itu dan kita coba upaya maksimalkan. Maggot ini kebutuhannya jelas seperti untuk pakan maupun pupuk organik,” ujarnya. JM pun menegaskan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian (DKPP) harus bisa punya database para peternak ikan, unggas yang memang membutuhkan pakan. “Nah, opsi maggot sebagai kebutuhan pakan ini sudah sangat memenuhi,” jelasnya. Masih kata dia, DKPP juga harus bisa memetakan para pelaku usaha pertanian yang membutuhkan pakan maggot untuk dijadikan kebutuhan mereka. Karena disitulah kepastian bagi bank sampah maupun KTD disini untuk lebih optimis melakukan produksi maggot lebih banyak. Dia juga mengatakan, sekarang bisa saja mereka memproduksi lebih banyak lagi, namun mereka khawatir ketika lebih banyak tetapi operasionalnya pemasarannya tidak pasti, ini akan berbahaya. Artinya, nanti maggot ini tidak termanfaatkan secara maksimal, kemudian operasional para pegawai disini pun swadaya masyarakat tidak ada pemasukannya. “Saya rasa selain ada support dan dorongan anggaran, kedua dibantu ke depan pemasarannya untuk memberikan kepastian bagi mereka,” tegasnya. Di tempat yang sama, Lurah Sukasari, Surya Hasan, menyambut baik kedatangan JM ke bank sampah dan KTD di Sukasari. “Mudah-mudahan kehadiran Pak Jenal terutama dalam menghadapi persoalan di bank sampah atau KTD bisa membantu lebih mengembangkan dan meningkatkan bank sampah maupun KTD di masa yang akan datang,” pungkasnya.(dil/b/ryn/mam/py)