Senin, 22 Desember 2025

Serap Aspirasi, Jenal Mutaqin Blusukan ke Tempat Budidaya Magot

- Rabu, 14 April 2021 | 11:20 WIB

METROPOLITAN – Dalam masa reses, Wa­kil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyambangi Bank Sampah Siliwangi dan Kelompok Tani Dewasa (KTD) Mulya Tani di RW 03 Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur. Dalam kunjungannya, Jenal di­dampingi Lurah Sukasari Surya Hasan melihat pengelolaan bank sampah maupun KTD. Namun yang lebih menarik perhatiannya, Jenal melihat langsung bagaimana proses pembudi­dayaan larva maggot. Maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) merupakan larva dari lalat BSF yang tidak ber­bahaya bagi manusia. Bahkan, maggot ini pengurai sampah organik, sehingga dapat mem­bantu permasalahan sampah di lingkungan masyarakat.­ Ia mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut Jenal, ke­beradaan bank sampah ada­lah hal yang sangat dinanti pemerintah. Bank sampah di Sukasari ini berhasil dengan konsistensi yang dilakukan pengurus maupun warganya. “Di sini selain konsistensi warga, termasuk pengurusnya, tapi menghasilkan multip­layer effect seperti hasil sam­pah organik menimbulkan budidaya larva maggot yang bernilai ekonomis, bisa di­gunakan sebagai pakan ikan atau ternak unggas,” kata JM, sapaan akrabnya. Selain itu, lanjut Politisi Gerindra itu, juga bisa di­buat pelet bahkan pupuk organik sehingga hal ini patut dicontoh semua wilayah di Kota Bogor. “Terlebih yang paling penting pemerintah tidak memandang sebelah mata,” ujarnya. Menurutnya, sebetulnya ini yang pemerintah cari selama ini, bagaimana bisa mengu­rangi volume sampah di ting­kat basis masyarakat. Dia juga berjanji akan mendorong apa yang menjadi kendala dalam pengelolaan bank sam­pah maupun KTD. “Saya rasa ini patut kita do­rong dan dukung, dari kebi­jakan apa pun di pemerintah saya akan coba gali itu dan kita coba upaya maksimalkan. Maggot ini kebutuhannya jelas seperti untuk pakan maupun pupuk organik,” ujar­nya. JM pun menegaskan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian (DKPP) harus bisa punya da­tabase para peternak ikan, unggas yang memang mem­butuhkan pakan. “Nah, opsi maggot sebagai kebutuhan pakan ini sudah sangat me­menuhi,” jelasnya. Masih kata dia, DKPP juga harus bisa memetakan para pelaku usaha pertanian yang membutuhkan pakan mag­got untuk dijadikan kebutu­han mereka. Karena disitu­lah kepastian bagi bank sampah maupun KTD disi­ni untuk lebih optimis mela­kukan produksi maggot lebih banyak. Dia juga mengatakan, seka­rang bisa saja mereka mem­produksi lebih banyak lagi, namun mereka khawatir ke­tika lebih banyak tetapi ope­rasionalnya pemasarannya tidak pasti, ini akan berbahaya. Artinya, nanti maggot ini tidak termanfaatkan secara maksimal, kemudian opera­sional para pegawai disini pun swadaya masyarakat tidak ada pemasukannya. “Saya rasa selain ada support dan do­rongan anggaran, kedua di­bantu ke depan pemasarannya untuk memberikan kepastian bagi mereka,” tegasnya. Di tempat yang sama, Lurah Sukasari, Surya Hasan, me­nyambut baik kedatangan JM ke bank sampah dan KTD di Sukasari. “Mudah-mudahan kehadiran Pak Jenal terutama dalam menghadapi persoalan di bank sampah atau KTD bisa membantu lebih mengembangkan dan me­ningkatkan bank sampah maupun KTD di masa yang akan datang,” pungkasnya.(dil/b/ryn/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X