Senin, 22 Desember 2025

Miris! Nasib eks Pegawai RS Lapangan Ikut Selesai

- Rabu, 21 April 2021 | 11:10 WIB
ILUSTRASI : RS Lapangan Kota Bogor saat masih beroperasi. (Foto:Rivaldy/Metropolitn)
ILUSTRASI : RS Lapangan Kota Bogor saat masih beroperasi. (Foto:Rivaldy/Metropolitn)

METROPOLITAN – Opera­sional RS Lapangan Kota Bo­gor resmi dinonaktifkan, Senin (19/4). Ada hal mena­rik yang menjadi perhatian anggota DPRD Kota Bogor. Salah satunya nasib karyawan non tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di RS Lapangan Kota Bogor. Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri, mempertanyakan nasib pegawai RS Lapangan nonnakes. Menurutnya, di saat para pegawai nakes eks RS Lapangan Kota Bogor ada yang ditarik ke RSUD Kota Bogor, seharusnya pegawai nonnakes juga diberikan ke­sempatan yang sama. “Kalau yang nakes ditarik ke RSUD, harusnya yang nonnakes juga difasilitasi. Jangan cuma dibiarkan,” katanya kepada Metropolitan, Selasa (20/4). Pria yang akrab disapa ASB ini menambahkan, jika me­nelisik Undang-Undang Ke­tenagakerjaan, seharusnya kontrak pekerja itu minimal satu tahun. “Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) saja satu tahun, ini kok hanya tiga bulan, berarti kan ini peni­puan terhadap masyarakat,” tegasnya. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Dis­naker) Kota Bogor, Elia Bun­tang, menilai yang diterapkan di RS Lapangan Kota Bogor itu berdasarkan kondisi daru­rat. Sehingga diperbolehkan hanya melakukan kontrak tiga bulan. “Kondisi RS Lapangan Kota Bogor itu kan berbeda, me­reka kan kondisinya darurat. Artinya kan berdasarkan ke­butuhan lapangan dan non­formal, jadi mau sebulan atau seminggu bisa saja diberhen­tikan kontraknya,” jelas Elia. Berdasarkan data yang disampaikan Kepala RS La­pangan Yeti Hariyati, terda­pat 246 pegawai yang be­kerja di RS Lapangan. Jika diklasifikasikan berdasarkan kelompok, untuk pegawai nakes berjumlah 119 orang dan non-nakes berjumlah 127 orang. Yeti membenarkan kalau kontrak pegawai di RS La­pangan hanya tiga bulan dan tidak diperpanjang. Sedang­kan untuk nasib pegawai na­kes, ada yang ditarik ke RSUD dan RS lainnya. “Yang direkrut 128, dari perekrutan itu ada yang relatif mulai di-hire RS lain, ada yang mungkin kalau masih menunggu bisa be­kerja lagi di sini,” ungkapnya. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor resmi menghentikan operasional RS Lapangan Kota Bogor di kawasan GOR Pajajaran, Senin (19/4). Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya. “RS Lapangan dinonaktifkan dulu karena nggak ada kebu­tuhan lagi. Sekarang ini kasus Covid di Kota Bogor terken­dali dan cukup di faskes ruju­kan. Kalau nggak ada kebu­tuhan, ya nggak akan dilanjut lagi,” katanya. (dil/c/ryn/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X