METROPOLITAN – Operasional RS Lapangan Kota Bogor resmi dinonaktifkan, Senin (19/4). Ada hal menarik yang menjadi perhatian anggota DPRD Kota Bogor. Salah satunya nasib karyawan non tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di RS Lapangan Kota Bogor. Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri, mempertanyakan nasib pegawai RS Lapangan nonnakes. Menurutnya, di saat para pegawai nakes eks RS Lapangan Kota Bogor ada yang ditarik ke RSUD Kota Bogor, seharusnya pegawai nonnakes juga diberikan kesempatan yang sama. “Kalau yang nakes ditarik ke RSUD, harusnya yang nonnakes juga difasilitasi. Jangan cuma dibiarkan,” katanya kepada Metropolitan, Selasa (20/4). Pria yang akrab disapa ASB ini menambahkan, jika menelisik Undang-Undang Ketenagakerjaan, seharusnya kontrak pekerja itu minimal satu tahun. “Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) saja satu tahun, ini kok hanya tiga bulan, berarti kan ini penipuan terhadap masyarakat,” tegasnya. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bogor, Elia Buntang, menilai yang diterapkan di RS Lapangan Kota Bogor itu berdasarkan kondisi darurat. Sehingga diperbolehkan hanya melakukan kontrak tiga bulan. “Kondisi RS Lapangan Kota Bogor itu kan berbeda, mereka kan kondisinya darurat. Artinya kan berdasarkan kebutuhan lapangan dan nonformal, jadi mau sebulan atau seminggu bisa saja diberhentikan kontraknya,” jelas Elia. Berdasarkan data yang disampaikan Kepala RS Lapangan Yeti Hariyati, terdapat 246 pegawai yang bekerja di RS Lapangan. Jika diklasifikasikan berdasarkan kelompok, untuk pegawai nakes berjumlah 119 orang dan non-nakes berjumlah 127 orang. Yeti membenarkan kalau kontrak pegawai di RS Lapangan hanya tiga bulan dan tidak diperpanjang. Sedangkan untuk nasib pegawai nakes, ada yang ditarik ke RSUD dan RS lainnya. “Yang direkrut 128, dari perekrutan itu ada yang relatif mulai di-hire RS lain, ada yang mungkin kalau masih menunggu bisa bekerja lagi di sini,” ungkapnya. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor resmi menghentikan operasional RS Lapangan Kota Bogor di kawasan GOR Pajajaran, Senin (19/4). Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya. “RS Lapangan dinonaktifkan dulu karena nggak ada kebutuhan lagi. Sekarang ini kasus Covid di Kota Bogor terkendali dan cukup di faskes rujukan. Kalau nggak ada kebutuhan, ya nggak akan dilanjut lagi,” katanya. (dil/c/ryn/mam/py)