METROPOLITAN – Sejak akhir April, pekerjaan pembangunan Alun-Alun Kota Bogor sudah tayang lelang pada laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor. Rupanya proyek dengan pagu anggaran Rp14,2 miliar itu laris-manis lantaran diperebutkan puluhan peserta tender. Hingga Selasa (4/5), tak kurang dari 75 peserta tender akan bersaing memperebutkan proyek yang kini tengah tahap pembukaan penawaran itu. “Sudah (tayang tender, red), sekarang tahap pembukaan penawaran, tadi,” kata Kepala Bagian (Kabag) Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor, Henny Nurliani, Selasa (4/5). Setelah dibuka, sambung Henny, pihaknya melakukan tahapan evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis dan harga. Jika sesuai rencana, penetapan dan penutupan pemenang akan dilaksanakan pada 18 Mei. “Sekarang sudah tahap evaluasi penawaran,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Dekorasi Kota pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Irfan Zacky, mengaku tengah dalam proses lelang. “Ya, sekarang lagi proses lelang, dengan pagu Rp14 miliar sekian,” katanya. Sesuai jadwal, sambung dia, tahap lelang tersebut ditarget rampung akhir Mei. Mengingat pengerjaan proyek harus selesai pada November. “Target schedule kan November, jadi enam bulan selesai,” kata Irfan. Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor pada lahan eks Taman Topi itu nantinya akan memiliki empat segmen. Yakni segmen alun-alun, segmen hutan kota, segmen olahraga dan segmen keagamaan yang terintegrasi dengan Masjid Agung nantinya. Sementara untuk patung Kapten Muslihat, kata Irfan, akan dipindah ke Museum Perjuangan. Pemindahan patung dilakukan awal pembangunan Alun-Alun Kota Bogor. “Itu masih satu kegiatan dengan proyek Alun-Alun Kota Bogor,” jelas Irfan. Proyek yang dibiayai bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat itu sudah direncanakan rampungnya Detail Engineering Design (DED) pada 2019. Namun pembangunan fisik baru dilaksanakan pada 2021. “Dari 2019 sudah ada DED, nah 2020 ada pembangunan tapi kena refocusing dan dilanjutkan tahun ini,” paparnya. Irfan berharap, fasilitas publik tersebut bisa digunakan setelah rampungnya pembangunan, dengan catatan sudah berakhirnya pandemi Covid-19. “Kita berharap pandemi cepat selesai. Jadi, ruang publik atau ruang terbuka cepat dimanfaatkan warga. Tapi kalau belum berakhir, kita tetap tutup sesuai edaran Pak Wali Kota untuk menghindari kerumunan,” pungkasnya. (ryn/mam/py)