Senin, 22 Desember 2025

Banjir Terus di Pedestrian Pakansari, Dewan bakal Panggil DPUPR

- Selasa, 18 Mei 2021 | 11:30 WIB

METROPOLITAN – Persoa­lan banjir yang terjadi di Jalan Edi Yoso, Kelurahan Pakan­sari, Kecamatan Cibinong, belum juga usai. Setiap hujan deras mengguyur Bumi Tegar Beriman, jalan yang merupa­kan akses menuju Stadion Pakansari tersebut kerap ban­jir. Bahkan, baru-baru ini Dinas Pe­kerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) menuding jika penyebab banjir adalah alih fungsi lahan yang masif di wilayah tersebut. Hal itu rupanya menjadi perhatian banyak pihak. Tak terkecuali Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto. Ia meminta Dinas PUPR mencari solusi atas banjir yang selalu terjadi di Jalan Edy Yoso Martadipura, Kelurahan Pakansari, Cibinong.­ Menurutnya, jalan akses menuju Stadion Pakansari itu belakangan selalu banjir saat hujan mengguyur Bumi Tegar Beriman. Bahkan ban­jir semakin parah usai DPUPR merehabilitasi pedestrian di jalan tersebut. ”Sekarang harus dicari solusinya. Jangan bicara lagi kesalahan peren­canaan atau apa. Tapi, cari solusi supaya air tidak meng­genang bahkan sampai ma­suk ke pemukiman warga,” kata Rudy. Rudy pun bakal memanggil DPUPR untuk meminta pen­jelasan mereka terkait banjir tersebut. Menurut Rudy, harus ada solusi jangka pen­dek dan jangka panjang un­tuk mengatasi banjir itu. ”Solusi jangka pendek mis­alnya dengan menyiapkan pompa penyedot air. Jadi, saat hujan lebat dan berpo­tensi membuat banjir, pom­pa sudah siap di titik-titk banjir supaya cepat surut,” katanya. Sementara untuk solusi jangka panjang, sambung Rudy, Dinas PUPR bisa mem­buat sodetan untuk menjadi jalur air. Sebab, tidak mungkin jika harus membongkar sa­luran air yang ada saat ini. ”Kan itu baru dibangun. Ka­lau dibongkar lagi akan ma­kan biaya besar. Mungkin bisa dengan membuat sode­tan supaya ada jalur air baru. Sepertinya itu lebih realistis. Lagi pula saluran air yang ada di sana terlalu kecil,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muha­rom, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor harus serius menangani per­soalan tersebut. Menurutnya, Jalan Edi Yoso merupakan akses menuju Stadion Pa­kansari yang merupakan ikon Kabupaten Bogor. Bahkan dengan kerap terjadinya ban­jir akan membuat riskan masyarakat yang melintas di jalan tersebut. “Lemahnya proses penga­wasan saat pembangunan pedestrian di Jalan Edi Yoso, menjadi salah satu cikal-bak­al penyebab banjir,” ujarnya. Karena itu, lanjut Aan, jika pengawasan dilakukan mak­simal, maka banjir yang men­jadi langangan di Jalan Edi Yoso bisa teratasi. ”Semua harus bisa diatasi ketika pe­rencanaan dan pengawasan­nya bagus. Ini terjadi karena keduanya lemah,” katanya. Politisi Golkar ini juga me­minta DPUPR mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi persoalan tersebut. ”Ini kan sering ter­jadi. Kalau terjadi banjir lagi berarti ada yang salah pada dinasnya,” paparnya. Terkait soal tudingan alih fungsi lahan yang masif ter­jadi di kawasan tersebut, Aan meminta dinas terkait ikut turun tangan. ”Apalagi, kalau banyak bangunan yang tidak berizin Satpol PP harus me­nertibkan bangunan-bangu­nan tersebut,” kata Aan. Sebelumnya, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Je­mbatan pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Adriawan, menuturkan, banjir yang kerap terjadi di Jalan Edi Yoso itu karena saluran air atau drainase dan adanya perubahan fungsi lahan. “Jika dulu kebun saat ini su­dah menjadi ruko, restoran dan tempat usaha lainnya. Seharusnya jika kebun be­ralih fungsi menjadi ruko, restoran dan tempat usaha lainnya itu di lahan yang le­bih tinggi dari jalan harusnya memiliki sumur resapan,” ungkapnya. Menurut Adriawan, peren­canaan pembangunan pe­destrian Jalan Edi Yoso ruko, restoran dan lainnya memang belum ada. Ketika akan di­lelang, ternyata ada lahan yang posisinya lebih tinggi dari jalan dan dulunya kebun sudah berubah. (mam/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X