METROPOLITAN – Di tengah kondisi lahan pertanian yang kian menyusut, rupanya masih ada panen raya di Kota Bogor. Adalah Kelompok Tani Subur Makmur, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, yang melakukan panen raya pertama pada 2021. Hal itu pun mendapat perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin. Ia bersyukur panen tahun ini disebut lebih melimpah ketimbang tahun lalu. Salah satunya karena berkurangnya hama jelang panen. Meski begitu, ia mengaku prihatin lantaran lahan pertanian di Kota Bogor makin hari semakin berkurang. “Terhitung dari 2009 di Perda Nomor 1 Tahun 2011, lahan pertanian Kota Bogor ada 900 hektare. Kemudian di Perda Nomor 11 Tahun 2011 berkurang jadi 600 hektare,” jelas Jenal. “Sekarang di Perda RTRW menjadi 120 hektare,” sambungnya. Ia pun pesimis dalam waktu lima tahun ke depan, lahan pertanian di Kota Bogor masih ada atau tidak. Artinya, perlu dukungan seluruh stakeholder terhadap pertanian. Bukan hanya soal swasembada pangan, tapi perlu diketahui kawasan lindung atau kawasan resapan air. Padahal, sambung Jenal, ada hukum yang mendukung lahan pertanian, yaitu Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 dan Perda Provinsi Jawa Barat 27 Tahun 2010, tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Isinya, pemerintah berkewajiban mempertahankan lahan abadi pangan berkelanjutan termasuk pembelian lahan pertanian. “Kenapa di Kota Bogor tidak melakukan itu? Saya memaklumi APBD kita tidak mencukupi. Tapi upaya kita harusnya bisa menuju ke sana, minimal per tahun ada satu atau dua hektare yang kita bebaskan,” jelasnya. “Itu sebagai ruang terbuka hijau dan resapan air juga. Penting sektor pertanian menjadi perhatian semua pejabat baik itu tingkat lokal maupun nasional,” sambungnya. Selain ketersediaan lahan, pihaknya juga menyoroti masih minimnya alat pertanian dari para petani. Bahkan untuk Kelompok Tani Subur Makmur yang bisa panen raya saja sempat meminjam alat pertanian hingga penggilingan ke tempat lain. “Itulah perlu hadirnya pemerintah, tidak hanya peduli terhadap lahannya,” harap wakil ketua DPC Gerindra Kota Bogor itu. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, menegaskan bahwa panen raya Kelompok Tani Subur Makmur ini bisa membantu ketahanan pangan masyarakat. Ke depan, menurut dia, pemerintah harus memikirkan pemenuhan lahan-lahan pertanian berkelanjutan. Termasuk jumlah batasan lahan pertanian berkelanjutan yang harus dibebaskan untuk dijadikan lumbung pertanian masa depan. (ryn/mam/py)