Rapat pleno Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor bertema ’Optimalisasi Jam’iyyah Menuju Kemandirian’ di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ghazaly berlangsung tertib dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat pada Minggu (20/6). INI merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan PCNU enam bulan sekali sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Kegiatan ini akan membahas kegiatan dan kinerja harian di jajaran syuriah (legislatif ). ”Rapat pleno ini membahas kegiatan-kegiatan kinerja harian di jajaran syuriah sekaligus evaluasi. Enam bulan sekali dilakukan rapat pleno sesuai AD/ART,” ujar Rois Syuriah, KH Muhammad Mustofa ABN. Kegiatan yang dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu mars NU, yalalwathon ini diadakan secara virtual, mengingat tingginya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bogor. KH Muhammad Mustofa mengatakan, rapat pleno ini juga untuk menyikapi isu-isu seputar Kota Bogor dan memberikan arahan untuk internal dan evaluasi kerja. ”Seputar Kota Bogor. Bagaimana isu-isu harus disikapi dan memberikan arahan untuk pemerintah setempat. Sekarang kita lebih ke internal kita dan evaluasi kinerja kita,” terangnya. Saat pembukaan, Rois Syuriah yang akrab disapa Abah Toto itu menuturkan, aktifnya organisasi adalah yang rutin melakukan kegiatan pleno seperti PCNU pada Minggu (20/6). Hal senada dikatakan Plh PCNU Kota Bogor, Rommy Prasetya. Dengan adanya rapat pleno ini, diharapkan dapat memberikan semangat baru kepada seluruh pengurus dan jamaah NU di Kota Bogor untuk terus berkhidmat menjaga ajaran ahlussunnah wal jamaah (aswaja). ”Di era globalisasi seperti saat ini, kita harus terus bergerak ke masyarakat dengan menggandeng ulama dan habib hingga ustadz demi membentengi paham aswaja di bumi nusantara ini,” tegasnya.(cr1/c/yok/py)