METROPOLITAN - Hari pertama Work From Home (WFH), pegawai Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor menggelar program swab massal di area parkir Setda, Senin (28/6). Target swab hari ini (kemarin, red) mencapai 500 orang atau seluruh pegawai di kantor setda. Saat ditemui di lokasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, mengungkapkan, swab massal yang dilakukan pegawai setda ini merupakan bagian dari program swab terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). ”Jadi intinya, program ini memang bagian swab atau PCR seluruh SKPD, kebetulan setda belum. Kemarin itu ada yang kena (positif), kita duluan, sebelumnya kita memprioritaskan Satpol PP, Dishub dan lainnya yang memang kerja di lapangan,” tutur Burhanudin kepada Metropolitan, Senin (28/6). Ia berharap rekan-rekan SKPD lebih waspada di tengah naiknya kasus Covid-19. ”Semua harus lebih waspada, situasi lagi naik. Pasien meningkat di rumah sakit. Kita tetap harus bekerja melayani masyarakat, tapi harus tetap jaga diri,” imbaunya. Ia pun meminta pegawai yang diketahui reaktif atau positif harus langsung ditangani sampai keluarganya. ”Tadi ada yang reaktif satu. Saya minta keluarganya ditarik, ya kalau dia diobatin, tapi keluarganya nggak ya sama saja,” ujarnya. Sementara itu, di bawah terik matahari, para pegawai setda rela antre untuk melakukan swab. ”Ini wabah, bukan aib. Sayangi teman dan keluarga, jangan takut. Justru kalau ada yang positif langsung kita ambil tindakan,” ujar Burhanudin sambil memegang pengeras suara. Di tempat yang sama, Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga Setda Kabupaten Bogor, Endah Nurmayanti, mengatakan bahwa swab massal ini dilakukan lantaran ada 18 orang yang terpapar Covid-19. ”Target kita sebetulnya seluruh pegawai setda, karena sebelumnya ketahuan ada 18 yang positif. Yang jelas 16 positif dan 2 reaktif,” ungkapnya. Ia melanjutkan, pemberlakuan 75 persen WFH hari ini (kemarin, red) belum diberlakukan, mengingat belum dilakukannya swab massal terhadap para pegawainya. ”WFH 75 persen kemungkinan masih digodok. Lihat hasil hari ini (kemarin, red). Kalau lebih dari 25 yang positif, kantor setda akan di-lockdown. Kalau tidak parah, yang positif langsung isolasi mandiri,” tandasnya. (cr1/c/yok/py)