Senin, 22 Desember 2025

Astagfirullah... 28 ODGJ Kena Corona

- Selasa, 29 Juni 2021 | 11:55 WIB

Kabar mengejutkan datang di tengah tingginya penularan kasus Covid-19 di Kota Bogor. Puluhan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dinyatakan terpapar virus corona. Hal tersebut dibenarkan Direktur Utama Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor, dr Fidiansyah. MENURUTNYA, ada 28 ODGJ yang terkonfirmasi po­sitif Covid-19. “Di kami ada 28 ODGJ (positif Covid-19, red). Pasien rawat inap,” ka­tanya kepada wartawan, Senin (28/6). Fidiansyah menambahkan, penularan terjadi akibat in­teraksi yang dilakukan, se­perti berkerumun, menga­baikan protokol kesehatan (prokes) hingga tidak mera­tanya program vaksinasi. Se­telah ditelusuri, ke-28 ODGJ ini terpapar dari orang dalam di rumah sakitnya. Selain itu, mereka juga terpapar imbas dari orang luar yang sudah positif Covid-19 sebelumnya. “Kalau kami telusuri ini tidak langsung dari dalam. Jadi, dari dalam itu hanya imbas orang yang sudah kena dari pihak luar,” klaimnya. Terbukti, sambung dia, saat ini dilingkup RSMM Bogor ada 62 pegawai yang terpapar Covid-19. Padahal, seluruh tenaga kesehatan (nakes) ini sudah mengikuti program vaksinasi dua kali dosis. Me­ski begitu, mereka tak bisa menghindari dari paparan luar. “(Terbukti, red) ketika mereka masuk otomatis akan mempengaruhi (memaparkan) ke rekan kerjanya,” imbuhnya. Untuk solusinya, sambung Fidiansyah, seperti disampai­kan Wali Kota Bogor, Bima Arya, penularan masih ter­jadi akibat variabel ketidak­patuhan prokes, kerumunan dan ketidakmerataan itu. Akan tetapi, ia meyakini ketiga va­riabel tersebut sedang digalak­kan, khususnya oleh Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor. “Vaksinasi kan sudah di­gaungkan untuk ODGJ, ter­masuk disabilitas, mereka menjadi prioritas. Alhamdu­lillah, kita sudah berproses setiap hari melakukan peman­tauan,” ungkapnya. Namun, Fidiansyah tidak memungkiri jika pada pelaks­anaan vaksinasi bagi ODGJ ini pihaknya menemui ken­dala. Di mana salah satu sya­rat yang harus dipenuhi ada­lah persetujuan dari keluarga agar ODGJ yang berkaitan bisa mengikuti program vaksi­nasi. “(Berbeda) Dibanding orang dengan kesehatan yang umum, mereka tidak persetujuan lagi. ODGJ harus mendapat persetujuan dari perwakilan keluarga,” bebernya. “Kalau sudah setuju keluarga nanti isi form. Termasuk mereka akan diarahkan ketika ada dampak efek samping harus melapor ke mana,” tandasnya. (rez/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X