METROPOLITAN - Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengecek kesiapan Pos Komando (Posko) Pengendalian Oksigen di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Rabu (14/7). Menurutnya, tugas posko ini mengatur lalu lintas dan komunikasi antarrumah sakit terkait ketersediaan oksigen. “Saya mendatangi Posko Pengendalian Oksigen di BPBD. Posko ini tugasnya mengatur lalu lintas dan komunikasi antarrumah sakit terkait ketersediaan oksigen. Rumah sakit itu membawa tabung kosong ke posko dan kita bawa ke Cilegon, diisi di sana, karena pusatnya di sana,” ungkap Iwan. Kemarin, sambung Iwan, Pemkab Bogor membawa 110 tabung oksigen untuk diisi di Cilegon. Ia juga melihat ada dua rumah sakit yang membawa tabung kosong dan tabung isi. Tabung kosong disimpan dan yang sudah diisi dari Cilegon dibawa rumah sakit. Kegiatan ini yang sekarang sudah berjalan dan rumah sakit sangat antusias dengan keberadaan posko ini. Selain RSUD, kebanyakan rumah sakit swasta juga menggunakan posko ini untuk mendapat ketersediaan oksigen. “Namun permasalahannya adalah keterbatasan tabung. Posko tidak ada tabung. Jadi, tabung-tabung dari rumah sakit kita kumpulkan dan kita angkut jika sudah mencapai 100 tabung, dibawa ke Cilegon. Sehari kemudian sudah diisi, karena perjalanannya relatif singkat, cuma enam jam kan bolak-balik,” terangnya. Jadi, lanjut Iwan, memang kendalanya di stok tabungnya sendiri. Sejauh ini rumah sakit bawa tabung kosong, disimpan dulu, lalu ambil yang sudah diisi. Kalau makin banyak tabung, Satgas bisa isi banyak sekaligus, nanti rumah sakit yang butuh tinggal ambil dengan meninggalkan tabung kosong mereka. ”Jadi, memang kita harus punya stok juga, tidak menunggu tabung dari rumah sakit datang. Kita juga ingin menggalakkan gerakan peduli oksigen. Mudah-mudahan ada masyarakat atau pelaku usaha yang mau menyumbangkan atau meminjamkan tabung oksigen untuk menjaga ketersediaan stok oksigen,” bebernya. Iwan berharap ada pengusaha atau donatur yang mau menyumbangkan atau meminjamkan tabung yang tidak terpakai. Nanti akan diisi dan dibantu distribusi oksigen untuk rumah sakit. ”Jadi tidak mesti nyumbang tabungnya, dipinjamkan ke kita juga boleh. Yang penting ketersediaan untuk rumah sakit bisa teratasi,” pungkasnya. (*/yok/py)