Senin, 22 Desember 2025

Pedagang Hewan Kurban di Bogor Jualan lewat Online

- Jumat, 16 Juli 2021 | 10:10 WIB

METROPOLITAN - Banyak cara yang bisa dilakukan pe­dagang hewan kurban agar tetap bertahan di tengah pe­nerapan kebijakan Pember­lakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Seperti yang dilakukan Owner Mulya Farm Bogor, Tjahyadi Ermawan. Pedagang hewan kurban di Kota Bogor ini merambah penjualannya secara online agar roda bisnisnya tetap ber­putar. Terhitung, dalam se­puluh hari jelang Hari Raya Idul Adha tahun ini aktivitas Tjahyadi Ermawan di depan layar telepon gengamnya se­makin sibuk. Ia pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk meraup untung lebih pada Idul Adha 1442 H ini. “Alham­dulillah, setelah kami berini­siatif memasarkan hewan jualan secara online, ada kenaikan lagi dari segi pen­jualan,” kata Tjahyadi Erma­wan saat ditemui di RPH Bubulak, Kota Bogor, Kamis (15/7). Tak dimungkiri, sambung dia, keputusan pemerintah menerapkan kebijakan PPKM Darurat berimbas pada pe­dagang hewan kurban, khu­susnya dari segi penjualan. Sebab, konsumen atau jamaah tidak bisa melihat secara langs­ung hewan-hewan kurban yang akan dibelinya, seperti sapi dan kambing. Namun, setelah pihaknya memasarkan hewan kurbannya melalui media sosial berupa Instagram, Facebook dan Whatsapp, se­puluh hari jelang Idul Adha tahun ini ada kenaikan dari sisi penjualan. “Sebelumnya kami dari Mulya Farm mengalami ken­dala ketika diumumkan ada­nya PPKM Darurat itu. Dari tanggal 3 sejak diumumkan sampai tanggal 8 itu sepi dan kami waswas,” ujarnya. ”Kami akhirnya berinisiatif memasarkannya secara on­line, seperti mengirim video ke konsumen. Bahkan, vi­deonya minta real time lewat video call. Alhamdulillah ada pengaruhnya,” sambungnya. “Kalau di Mulya Farm Alham­dulillah hampir 70 persen sudah terjual. Semoga dalam sisa waktu ini habis semua,” harapnya. Meski demikian, Tjahyadi Ermawan menuturkan tidak semua pedagang hewan kur­ban bernasib seperti dirinya. Masih banyak juga pedagang lain yang mengalami penu­runan penghasilan hingga 30 persen imbas PPKM Darurat. “Kalau perbincangan dengan pedagang umum sangat ber­pengaruh (efek PPKM Daru­rat, red), agak menurun di 30 persenan,” bebernya. “Alhamdulillah kalau di kami harga stabil. Bahkan beberapa jenis sapi ada peningkatan. Di kami mulai Rp17,5 juta sampai 1 ton itu seharga Rp85 juta,” ujar Tjahyadi Ermawan. (rez/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X