METROPOLITAN - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyebutkan untuk tahap awal akan ada 20 unit bus dari Program Buy The Service (BTS) yang mulai beroperasi Agustus di Kota Bogor. Kepastian itu disampaikan Plt Direktur Angkutan BPTJ, Saptandri Widiyanto, saat ditemui di Balai Kota Bogor, Minggu (25/7). “Untuk tahap awal Kota Bogor akan diberikan jatah 20 bus sebagai uji coba sebelum benar-benar diterapkan pada September,” katanya. “Operasional disiapkan 20 bus uji coba dengan koridor menyesuaikan. Kita akan rundingkan dengan Pemkot Bogor,” sambungnya. Saptandri menjelaskan, proses lelang bus BTS saat ini masih dalam proses dan tengah memasuki masa sanggah. Dipredikai awal pekan ini pemerintah melakukan penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang. “Senin atau Selasa sudah kontrak,” ujarnya. Sekadar diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) bakal mendapatkan bantuan 75 unit bus dari Kementerian Perhubungan dengan enam koridor yang telah disiapkan. Program ini merupakan dukungan dari Kemenhub untuk mempercepat rerouting dan konversi angkutan kota (angkot) di Kota Bogor. Sebelumnya, Pemkot Bogor menandatangani perjanjian kerja sama dengan BPTJ tentang Penyelenggaraan Pengoperasian Angkutan Umum Perkotaan dengan Skema Pembelian Layanan (Buy The Service) di Kota Bogor. Surat kerja sama tersebut ditandatangani Plt Direktur Angkutan BPTJ Saptandri Widiyanto bersama Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Eko Prabowo dengan disaksikan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim di Balai Kota Bogor, Senin (19/7). Bima Arya mengatakan, ada dua hal yang harus terus dikawal agar program BTS ini bisa berjalan dengan baik di Kota Bogor. “Pertama, kita pastikan pengadaan sampai meluncurnya semua unit itu bisa berjalan baik di Kota Bogor. Termasuk kita sama-sama mengevaluasi konsep koridor yang kemarin saya berikan tambahan, masukan dan saran. Tetap akan dicoba enam koridor, sambil dievaluasi,” ujarnya. Kedua, lanjut Bima, yang harus dipersiapkan juga adalah mengenai sosialisasi kepada warga. Bersama Humas, Kominfo, Organda dengan semua elemen harus membuat konsep yang rapi dan sistematis sehingga nanti disambut dengan antusias. “Ini bukan sekadar sosialisasi adanya bus itu, tapi secara keseluruhan. Sehingga kultur naik angkot, berhenti di mana saja bisa mulai sama-sama kita kikis, kita bangun kultur baru. Ini sosialisasi yang harus masif,” terang Bima. Terpisah, Kadishub Kota Bogor, Eko Prabowo, mengatakan, BTS ini memanfaatkan bus berukuran tiga perempat dan akan beroperasi di enam koridor, yakni: Koridor 1: Terminal Bubulak–Yasmin–Warungjambu– Baranangsiang/Cidangiang. Koridor 2: Terminal Bubulak– Stasiun Bogor–KRB–Baranangsiang/Cidangiang–Ciawi. Lalu, Koridor 3: Terminal Bubulak–Stasiun Bogor–KRB – Suryakencana/Empang–Sukasari–Lawanggintung–Ciawi. Selanjutnya, Koridor 4: Ciaw –Baranangsiang/Cidangiang –KRB–Warungjambu–Pomad/Ciparigi. Lalu, Koridor 5: Ciparigi–Stasiun Bogor serta Koridor 6: Parungbanteng–Warungjambu (melalui R3). (rez/yok/py)