METROPOLITAN - Selain guru non-PNS, ATM Pancakarsa pada 2021 ini diprioritaskan untuk para amil yang berada di 435 desa dan kelurahan sebanyak 1.698 orang, dengan besaran insentif Rp2,4 juta per tahun per orang. Tak hanya itu, 19.075 RT/ RW juga mendapat insentif ini dengan besaran Rp6 juta per tahun. Tahun ini diprioritaskan bagi RT/RW yang berada kelurahan. Sementara untuk RT/RW yang berada di desa, pemberian insentif melalui Kartu Pancakarsa akan dimulai pada 2022. Pemberian insentif lewat ATM Pancakarsa diakui membuat sistem keuangan jadi lebih transparan. Bupati Bogor, Ade Yasin, menjelaskan, pemberian insentif lewat ATM Pancakarsa ini tak berhenti sampai di sini. Pada 2022 nanti, ia menargetkan akan ada lebih banyak penerima dari berbagai profesi pelaku pembangunan. “Penyerahan Kartu Pancakarsa 2022 akan diprioritaskan untuk anggota Linmas sebanyak 4.160 orang per tahun dengan besaran Rp3,6 juta. Ada juga insentif guru ngaji sebanyak 10.400 orang dengan besaran Rp2,4 juta per tahun. Selanjutnya, tunjangan ketua, sekretaris, bendahara dan anggota BPD sebanyak 3.255 orang juga akan mendapatkan kartu tersebut, dengan total anggaran Rp25,9 miliar,” beber Ade Yasin. Menurutnya, pemberian insentif ini adalah bentuk perhatian Pemkab Bogor untuk meningkatkan kesejahteraan para tenaga pendidik dan pelayan masyarakat lainnya. Selain itu, ia berharap insentif ini menjadi motivasi agar para tenaga pendidik dan pelaku pembangunan lainnya bisa meningkatkan kinerja serta memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Kabupaten Bogor. “Semoga kehadiran ATM Pancakarsa ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja pelayanan kepada masyarakat, sehingga mendorong terwujudnya visi Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman dan Berkeadaban,” harapnya. Pemberian insentif melalui ATM atau nontunai juga dinilai sebagai langkah akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah agar dapat dipertanggungjawabkan. “BPKAD, Bank Jabar dan perangkat daerah terkait harus segera mempercepat transaksi nontunai agar kita tidak tertinggal dalam pengelolaan keuangan keuangan yang akuntabel dan transparan,” pinta Ade Yasin. (fin/feb/py)