METROPOLITAN - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bogor menargetkan akhir tahun penjaringan pelamar kerja melalui aplikasi Bogor Carier Center (BCC) harus sudah rampung. Sebab, pada 2022 masuk tahap pemilihan yang lolos. “Mudah-mudahan pengembangan tahun ini selesai dan ini memang arahan bupati akibat tingginya angka pengangguran yang diakibatkan kurangnya terinformasikan kepada masyarakat pencari kerja usia produktif,” terang Kadisnaker, Zaenal Ashari, ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (19/8). Namun ia melihat dari 40 kecamatan, daerah pusat-pusat industri itu hanya ada beberapa wilayah tapi lebih memfokuskan Bogor Barat supaya bisa terakses. “Memang sentral industrial berada di Bogor Timur, tapi bagaimana saudara kita yang ada di Bogor Barat bisa terakses juga, makanya kita lakukan dorongan melalui kerja sama dengan APINDO,” jelasnya. Ketika ditanya sudah ada berapa jumlah perusahaan yang masuk, ia mengaku sekarang sedang membuat peraturan bupatinya Perppu, karena kemarin baru SK. “Saya sudah koordinasi dengan APINDO jadi nanti ada bentuknya kerja sama, kemudian nanti ada turunannya menjadi standar operasional prosedur (SOP)-nya,” tegasnya. Jadi, setiap perusahaan yang akan membuka lowongan pekerjaan harus menginformasikan atau harus lapor kepada bupati melalui dinas tenaga kerja yaitu BCC. “Sekarang sudah mulai, tapi ya kita butuh waktu karena sedang konsolidasi anggota APINDO. Sebab, dari jumlah lebih dari 4 ribu perusahaan yang ada tidak seluruhnya masuk keanggotaan. Ini yang harus dipahami,” tuturnya. Zaenal menuturkan, estimasi menjadi pusat data dan pusat informasi tahun ini harus beres, karena harus di-runing dan 2022 itu sudah terjaring. “Jadi, kalau pembuka lowongan kerja itu kan dia pasti harus melaporkan. Tadi betul apa yang telah disampaikan pimpinan masuk ke perusahan harus ada uji kompetensi. Semua pasti ada proses dan kriterianya,” kata Zaenal. (abi/pkl2/pkl3/rb/ yok/py)