Senin, 22 Desember 2025

Butuh Biaya Hampir Rp2 Triliun, Kota Bogor Pamer Rencana Trem Pakuan Di Depan Erick Thohir

- Senin, 13 September 2021 | 11:40 WIB

Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengadakan moda transportasi berbasis Trem rupanya mendapat respons positif dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. ERICK terang-terangan mendukung terobosan Pem­kot Bogor dalam memberikan pelayanan publik di sektor transportasi yang memuda­hkan masyarakat. “Kita jangan terjebak hanya (di persoalan) Covid terus. Tadi pak wali kota memaparkan bagaima­na Trem Pakuan. Iya itu ba­gian investasi pasca-Covid,” katanya selepas melihat pre­sentasi Trem Pakuan di Balai Kota Bogor, kemarin. Menurutnya, sektor trans­portasi harus dilayani dengan baik. Upaya ini sebagai bentuk usaha dari wali kota untuk memastikan masyarakat Bo­gor ke Jakarta atau sebaliknya jadi mudah dan bisa meny­ambungkan rencana LRT dengan Trem. “Kadang kita pikir ah belum waktunya. Itu salah. Adanya kereta cepat itu memudahkan masyarakat bertransportasi. Jadi, saya sangat mendukung terobosan yang diberikan pak wali kota, bagaimana trans­portasi untuk pelayanan pu­blik, kita sinergikan antara perintah pos pusat dan pe­merintah daerah,” jelas Erick. Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menegas­kan bahwa kajian atau Feasi­bility Studies (FS) dari wa­cana Trem Pakuan sudah selesai, dengan konsep yang sudah matang dan angka ke­butuhan sudah jelas. Ditenga­rai untuk pembangunan Trem membutuhkan biaya sekitar hampir Rp2 triliun atau te­patnya Rp1,6 triliun. “Saya laporkan ke pak menteri, FS-nya sudah selesai, angkanya sudah jelas, konsepnya sudah matang. Tinggal dua hal, per­tama pendanaan. Kedua, kelembagaannya seperti apa,” ujar Bima Arya. Dengan percaya diri, ia sudah melaporkan bahwa Kota Bogor siap membangun komunikasi dengan semua pihak. Selain itu, ia juga bakal melakukan pertemu­an dengan Presiden Joko Widodo untuk akselerasi pembangunan, sejalan dengan saran dari Menteri Erick. “Karena angkanya Rp1,6 triliun. Angkanya tidak kecil. Tapi bukan berarti ti­dak mungkin, sejauh kita bisa membangun komuni­kasi dengan semua,” terang­nya. Meskipun masih terken­dala teknis kelembagaan hingga rencana biaya pembangunan yang fantastis, yakni mencapai Rp1,6 triliun, Wali Kota Bogor Bima Arya menginginkan pembangunan bisa terlaksana sebelum ma­sa jabatannya sebagai wali kota Bogor habis atau pada 2024. “Ya targetnya paling ng­gak sebelum saya selesai jadi wali kota, 2024 lah ya. (Tahun) 2024, ini sudah bisa dibangun,” kata Bima. Teranyar, ia sudah mema­parkan presentasi rencana pembangunan Trem Pakuan di Kota Bogor di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir di Balai Kota Bogor, Sabtu (11/9). Terkait usulan pendanaan, sambung dia, ada banyak ce­lah. Bisa saja misalnya ada BUMN yang fokus membangun Transit Oriented Development (TOD)-nya hingga shelter-shelter. Hingga kemungkinan bisa saja PT KAI yang nanti jadi operatornya. “Jadi banyak celah. Saya dan Pak Erick sudah panjang mem­bicarakan ini. Saya lihat Pak Erick antusias dan semangat mendorong ini agar bisa di­bantu pemerintah pusat dan kementerian terkait,” papar Bima Arya. Ia menambahkan, pembangunan Trem akan berjalan simultan dengan rencana pembangunan LRT yang saat ini tengah dikebut agar tembus hingga Bogor dari Cibubur. Meskipun ia mengakui menteri belum bi­cara kepastian LRT sampai ke Kota Bogor. Bima Arya juga memastikan pembangu­nan masih berproses. “Pak Menteri sampaikan ini ber-progress lah, berproses, untuk lanjut LRT-nya. Karena yang penting kan pendanaan­nya. Itu masih dikebut supaya nyambung sampai Bogor dari Cibubur. Tapi apa pun itu, kita tetap coba mengak­selerasikan Trem. Agar nanti kalau LRT-nya sudah nyam­bung, Trem-nya sudah siap,” tukas politisi PAN itu. (ryn/ eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X