Senin, 22 Desember 2025

Progres Baru 29 Persen, Belasan Pohon Jadi ’Tumbal’ Proyek Alun-Alun Kota Bogor

- Kamis, 23 September 2021 | 11:40 WIB

METROPOLITAN - Selain baru terealisasi 29 persen, proyek pembangunan Alun- Alun Kota Bogor di lahan eks Taman Topi (Taman Ade Irma Suryani) juga menelan ’korban’, yakni 13 pohon harus ditebang. Proyek yang membutuhkan anggaran Rp13,6 miliar itu pun mendapat sorotan tajam dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Atang Trisnanto. Ia mewanti-wanti Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) segera menggeber progres pekerjaan yang baru 29 persen itu. Atau, bisa dengan menam­bah jumlah tenaga kerja atau jumlah peralatan. Ia merasa volume pekerjaan harus terus ditingkatkan tanpa harus menurunkan kualitas dan standar pembangunan yang ada. Sehingga target selesai pada 7 Desember 2021 bisa dicapai. ”Memang harus segera di­kebut, apakah ditambahkan, jumlah tenaga kerja atau jum­lah peralatan. Saya kira vo­lume pekerjaan harus terus ditingkatkan tanpa harus menurunkan kualitas dan standar pembangunan yang ada, sehingga target bisa di­capai,” katanya kepada Met­ropolitan, Rabu (22/9). Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengecek progres pembangunan proyek yang disuntik bantuan dari Pemerin­tah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat itu dalam waktu dekat. ”Hal ini untuk memastikan jalannya pembangunan, apa­kah berjalan dengan baik dan tidak melanggar standar yang sudah ditetapkan serta harus selesai tepat sebelum tenggat waktu yang ada,” tutur po­litisi PKS itu. Sarjana Kehutanan di IPB itu juga menyoroti penebangan pohon dalam pembangunan Alun-Alun Bogor yang dila­kukan Disperumkim. Ia mengaku bakal mengecek langsung kondisi tersebut. Sebab, saat groundbreaking Alun-Alun Kota Bogor dan Masjid Agung beberapa wak­tu lalu, pihaknya langsung menanyakan Disperumkim untuk memastikan berapa jumlah pohon yang ditebang. ”Berapa yang ditebang dan berapa yang dipertahankan. Saat itu kami menerima ar­gumentasi bahwa pohon yang ditebang adalah pohon yang secara kualitas atau kondisi sudah layak ditebang, keropos dan lainnya. Sementara yang lain tetap dipertahankan,” tegas Atang. Ia menambahkan, ada jan­ji dari penyelenggara angga­ran bahwa pohon yang dite­bang itu akan diganti. Se­hingga pihaknya akan menge­cek kembali, jangan sampai pembangunan fisik tersebut mengakibatkan rencana kon­servasi yang direncanakan jadi napas Kota Bogor sebagai Kota Taman malah terganggu. ”Janji dari penyelenggara ada­lah pohon yang ditebang itu akan diganti. Kita akan coba cek lagi, jangan sampai nanti pembangu­nan fisik ini mengakibatkan rencana konservasi yang jadi napas Kota Bogor, Kota Taman, itu terganggu. Harus kita pastikan, harus segera dilakukan,” jelasnya. Sebelumnya, tiga bulan jelang akhir tahun, proyek pembangu­nan Alun-Alun Kota Bogor di lahan eks Taman Topi atau Taman Ade Irma Suryani ru­panya baru terealisasi 29 persen. Padahal, proyek yang menelan biaya Rp13,6 miliar itu ditarget rampung 7 Desember. Untuk memuluskan pembangunan ambisius yang dananya bersumber dari Pe­merintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) diketa­hui mesti menebang lebih dari 30 pohon yang sudah ada sejak lama. Hal tersebut diung­kapkan Kepala Bidang Pertama­nan Penerangan Jalan Umum dan Dekorasi Kota pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Irfan Zacky. (ryn/eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X